Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Stasiun Perlintasan KRL

6 Januari 2011   06:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:54 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="kereta"][/caption] Kereta biasanya langsir di stasiun-stasiun kecil untuk menurunkan dan menaikkan penumpang. Tetapi pernahkah anda tahu bahwa kereta listrik di Jakarta itu ternyata bisa berhenti tepat menutupi perlintasan jalan raya. Seperti gambar yang saya ambil diatas adalah suasana ketika sebuah kereta yang berhenti tepat di tengah-tengah perlintasan. Padahal gerbong yang menutupi perlintasan adalah gerbong terakhir.Hal seperti ini sudah lumrah terjadi dan bagi pengguna jalan adalah iklan sehari-hari ketika melintasi perlintasan kereta api listrik di beberapa perlintasan kereta api di Jakarta. Bila kereta tidak terlalu panjang hal tersebut adalah sebuah kemujuran. Hal ini tentu mengganggu lalulintas di perlintasan kereta api. Ketika kereta api datang biasanya angkutan kota akan berhenti di kiri jalan dengan tujuan mengharapkan penumpang kereta yang baru saja turun bisa diangkut. Sedangkan kendaraan lain di belakangnya akan terhambat. Biasanya jika hal ini terjadi motor akan saling serobot hampir membuat kedua jalur menjadi seperti satu jalur. Wal hasil ketika pintu perlintasan di angkat maka yang terjadi adalah "maju kena mundurpun kena". Semoga ada petugas kereta api yang mebaca tulisan saya ini. Setidaknya mereka tahu betapa menjengkelkan jika harus terkena macet karena si kereta berlebihan gerbong,

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun