Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Siswa SD Belajar Jurnalistik Bersama Koran BeraniKids

11 November 2012   01:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:39 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepatnya kemarin siang (10/11) Ehipassiko School dikunjungi oleh kakak-kakak dari koran BeraniKids. Siswa Ehipassiko memang berlangganan koran BeraniKids. BeraniKids adalah koran yang terbit secara mingguan. Siang itu siswa kelas 3 - 6 SD diberikan pelatihan sederhana tentang Majalah Dinding. Sejauh ini majalah dinding yang sudah dibuat anak-anak Ehipassiko School dianggap cukup baik dan berpotensi lebih baik lagi. Begitu tutur kakak trainer dari BeraniKids. Dalam membuat mading, siswa harus menentukan judul madingnya. Jika judulnya butterlfy maka setiap pernak-pernik tulisan bisa dikatikan dengan hal-hal yang berhubungan dengan butterrly. Misalnya ditambahkan gambar atau pola butterfly. Selain itu bisa juga ditambahkan dedaunan. Isi atau content majalah dinding bisa berupa gambar, puisi, cerita pendek, opini dan berita di lingkungan sekitar. Tak menutup kemungkinan bisa juga isi wawancara bersama salah satu tokoh. Setiap tulisan dalam mading tidak boleh menggunakan tulisan yang sudah diketik di komputer kemudian di print out. Hal tersebut sangat tabu dan sebaiknya dihindari. Apalagi jika sumbernya hanya copy paste dari internet. Tulisan sebaiknya ditulis tangan, selain menunjukkan kreatifitas juga menunjukkan bahwa ada nilai lain yang diajarkan dalam membuat majalah dinding yaitu kesungguhan dan kerja keras. Jika memang sumbernya pun dari internet, sebaiknya ditulis ulang dengan menggunakan tulisan tangan. Tulisan di majalah dinding sebaiknya tidak terlalu banyak untuk setiap satu judul berita, opini atau feature. Karena majalah dinding hanya bisa dibaca oleh siswa lain pada sesi istirahat. Jadi cukup hanya tiga sampai empat paragraf saja. Upayakan tulisannya dapat dibaca dari jarak 30 sentimeter. Tidak terlalu besar dan tidak juga terlalu kecil. Yang paling penting adalah siswa diharapkan membuat tulisannya sendiri tentang lingkungan sekitar dari pada mengambilnya dari internet. Kakak dari BeraniKids juga bilang bahwa setiap majalah dinding ada baiknya memiliki satu tema sesuai dengan hari peringatan dalam setiap bulannya. Misalnya dalam memperingati hari Pahlawan. Maka isinya juga tentu bisa dibuat berkaitan dengan pahlawan. Jangan lupa cantumkan juga anggota redaksi, salam pengantar dari redaksi, tanggal terbit, dan bisa juga ditambahkan motto yang menarik dan unik. Meskipun penjelasannya menarik tapi memang agak berat dicerna anak-anak terutama kelas 3 dan kelas 4. Ada kata-kata yang belum mereka pahami seperti tema, isi, dan lain sebagainya. Setelah penjelasan dari kakak BeraniKids, kemudain semua siswa diminta membuat puisi, gambar, dan berita yang berkaitan dengan Open House Ehipassiko School. Nantinya beberapa karya mereka akan dipilih untuk ditampilkan diwebsite Berani Kids. BeraniKids. Salam hangat dari @gurubimbel http://dzulfikaralala.wordpress.com Likes Fan Page Facebook

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun