Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pilih Jumatan yang Lama Atau Sebentar?

2 Maret 2012   07:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:38 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu wajar jika diantara kita banyak yang memilih untuk mengikuti solat Jumat dengan durasi yang singkat. Sunnah Nabi Muhammad SAW menurut beberapa artikel yang saya baca yaitu memendekkan khutbah dan memperpanjang solat Jumat yang hanya dua rakaat. Namun kenyataannya banyak khotib yang terbalik mengaplikasikannya. Meski hal tersebut merupakan hal yang lumrah. Karena sebentar dan lama itu relatif. Bagi pekerja kantoran tentu jika Jumatan lewat dari 30 menit dianggap lama. Sedangkan bagi mereka yang tak terpaut dengan jam istirahat kerja tidak terlalu memerdulikan hal tersebut.

Hal ini juga terjadi pada saya dan rekan-rekan saya di kantor. Di dekat kantor ada dua masjid yang letaknya tidak berjauhan. Salah satu masjid berada di sebelah utara sedangkan yang satu lagi berada di sebelah selatan. Pada awalnya memang kami lebih banyak solat Jumat di masjid sebelah utara. Meskipun lokasinya sedikit lebih jauh dari masjid di sebelah selatan namun masih banyak pepohonan rimbun yang menghiasi jalan setapak menuju masjid tersebut. Sedangkan masjid diselatan sebaliknya, pepohonan rindang sulit ditemukan karena masjid tersebut berada di tengah-tengah perumahan elit warga.

Beberapa kali saya membandingkan memang masjid di sebelah selatan proses Jumatannya lebih cepat sedikit dengan masjid yang ada di sebelah utara. Maka tak heran belakangan ini rekan-rekan kantor saya yang lain lebih suka solat Jumat di masjid sebelah selatan. Sehingga saya beberapa kali ngekor ikutan jumatan di masjid sebelah selatan. Tapi perjalanan menuju masjid tersebut membuat saya kegerahan karena minim pohon. Berangkat rasanya berat sekali kalau cuaca sedang panas terik apalagi ketika pulang. Namun yang menjadikan saya bersemangat memang khutbahnya singkat tapi solatnya sedikit lebih lama.

Nah, setelah beberapa kali solat di masjid sebelah selatan rasanya saya kangen balik lagi solat di masjid sebelah utara. Kalau hanya mikirin waktu sebetulnya saya bukan orang kantoran yang harus terpaku dengan waktu. Jam kerja saya tidak dipatok harus masuk kembali pada pukul satu siang.

Akhirnya saya memperpanjang keberadaan saya di masjid sebelah utara dengan melaksanakan solat sunnah setelah solat jumat dan beristirahat sejenak melihat lalu lalang orang-orang yang hendak pulang. Ketika saya melangkahkan kaki untuk pulang rasanya nikmat sekali karena jalanan sudah lowong, keluar masjid pun tidak harus bedesakan. Saya coba menikmati langkah demi langkah perjalanan saya menuju kantor dengan ditemani semilir angin yang bertiup di ruas-ruas pepohonan yang saya lewati. Inilah kenikmatan yang tidak bisa saya rasakan ketika saya solat di masjid sebelah selatan. Meski khutbah di masjid sebelah utara lebih lama tapi nampaknya saya mulai jatuh hati dengan proses perjalanan yang begitu saya nikmati yaitu merasakan semilir angin di keteduhan pohon rindang di siang hari. Mungkin selingan itu memang perlu. Tapi rasanya setelah saya amati saya lebih jatuh cinta solat di masjid sebelah utara.

Saya pernah solat di beberapa pusat perbelanjaan, salah satunya adalah di daerah pasar pagi Mangga Dua. Disana sepertinya sudah ada kesepakatan antara DKM Masjid dengan jamaah. Karena solat Jumat berakhir tepat pukul 12.30. Artinya prosesinya memang tidak terlalu panjang. Saya berpikir hal ini tentu sangat berkaitan dengan kondisi sekitar yaitu pusat bisnis dan perkantoran.

Akhirnya memang kembali pada setiap orang masing-masing, jika memang kondisi kantor mewajibkan harus sudah di kantor pukul satu siang cobalah bernegosiasi dengan DKM masjid. Agar para khotib diingatkan untuk memberikan kelonggaran waktu bagi para pekerja kantoran untuk sekedar istirahat dan makan siang. Tidak ada salahnya juga jika mencoba masjid-masjid lain agar tidak bosan. Sehingga bisa memberikan perbandingan.

Bintaro

@gurubimbel

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun