Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

4 Langkah Mudah Kurangi Kantong Plastik di Bulan Ramadan

10 Mei 2019   09:54 Diperbarui: 10 Mei 2019   10:11 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kurangi Kantong Plastik / dok.pribadi

Kantong belanja biasanya berbahan ringan, awet dan mudah dilipat. Hanya saja memang kadang-kadang kita perlu menyiapkan kantong cadangan saat belanjaan melebihi kapasitas kantong belanja.

kantong belanja ramah lingkungan / tribunnews.com
kantong belanja ramah lingkungan / tribunnews.com

Cara ini memang terlihat sederhana dan sepele sekali. Tapi, bayangkan jika dilakukan oleh banyak ibu rumah tangga. Mungkin bisa mengurangi penggunaan kantong plastik yang katanya sudah mencapai 1 juta penggunaan kantong plastik per menit di Indonesia. 

Gunakan Wadah Sendiri

Ini salah satu kebiasaan anak saya ketika membawa bekal ke sekolah. Anak saya suka membeli roti siap saji. Untuk mengurangi sampah plastik di sekolah, roti tersebut memang sengaja dikeluarkan dari plastiknya dan ditempatkan di wadah yang sudah disiapkan dari rumah.

Kebiasaan seperti ini juga pernah saya jalani saat masih jadi guru. Membawa bekal nasi dan tinggal membeli lauknya di warung. Supaya tidak perlu menggunakan kemasan plastik dan kantung plastik, saya langsung menyodorkan tempat makannya ke pelayan. Kemudian tinggal memasukkan lauk-lauk yang saya mau.

Kurangi penggunaan styrofoam/dok.tribunnews.com
Kurangi penggunaan styrofoam/dok.tribunnews.com

Bukan hanya diet kantong plastik. Ketika mencari sarapan saat weekend pun saya membiasakan membawa wadah makan sendiri. Istri dan anak saya sangat suka sekali bubur. Nah, biasanya tukang bubur sudah menyediakan styrofoam. Alih-alih menggunakan styrofoam, saya lebih memilih membawa wadah sendiri.

Ternyata bukan hanya saya saja lho yang punya kebiasaan membawa wadah sendiri saat membeli bubur. Meski begitu, jumlahnya masih bisa dihitung jari. Mungkin alasan praktis dan malas menyiapkan, akhirnya mereka tetap mengandalkan styrofoam saat membeli bubur.

Mungkin bisa juga dibuat peraturan untuk mengurangi wadah styrofoam. Misalnya satu pedagang hanya dibatasi menggunakan beberapa puluh saja per hari. Lambat-laun bisa dihilangkan sama sekali sembari diberikan sosialisasi.

Kurangi Sedotan Plastik

Ternyata ada yang salah kaprah dengan mengurangi sedotan dan menggantinya dengan sedotan stainless. Dari artikel yang pernah saya baca di Kompasiana bahwa proses pembuatan stainless straw atau sedotan berbahan stainless ini lebih polutif dibandingkan sedotan plastik itu sendiri.

Sedotan dari bambu / dok.tribunnews.com
Sedotan dari bambu / dok.tribunnews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun