Video viral saat Ma'ruf Amin mengucapkan selamat Natal menjadi bahan gorengan kubu oposisi. Bahkan ada yang sampai mengubah videonya seolah-oleh Ma'ruf Amin menggunakan pakaian a la Santa atau Sinterklas.
Video tersebut aslinya berbeda dengan video editan dengan pakaian Santa. Pada video aslinya, KH Ma'ruf Amin mengenakan pakaian yang sehari-hari melekat di tubuhnya. Mengenakan peci, jas, dan sorban yang dikalungkan di leher.
Video tersebut memang sengaja dibuat oleh Tim Ma'ruf Amin untuk memberikan ucapan selamat Natal dan Tahun Baru bagi warga yang merayakan. Boleh saja toh kampanye lewat video sambil mengucapkan selamat Natal? Menurut saya tidak ada yang salah sih kalau dilihat dari video berdurasi pendek tersebut.
Tapi, video tersebut justru mendapatkan banyak kritik. Terutama dari golongan yang "kebelet hijrah" atau baru saja "hijrah". Mereka menganggap KH Ma'ruf Amin sudah Auto Kafir karena menyatakan selamat Natal.
Menurut mereka yang ilmu Islamnya baru belajar kemarin sore, orang yang mengucapkan Selamat Natal sama saja dengan mengakui Yesus. Ucapan natal dianggap dengan bersaksi bahwa Yesus itu adalah pembawa risalah Tuhan.
Pemahaman tentang ucapan natal ini jelas salah kaprah. Sepupu saya yang duduk di bangku kuliah saja bisa menjelaskan bahwa mengucapkan selamat natal itu tidak bisa dibandingkan dengan syahadat, sebagaimana seseorang yang hendak memeluk agama Islam kemudian dengan bersyahadat. Keduanya tidak setara dan berbeda. Jauh beda dan tidak apple to apple perbandingannya.
Ucapan selamat natal tak berbeda dengan ucapan maulid nabi, hari lahir Nabi Muhammad Saw. Â
Jadi, tidak serta merta menggugurkan keimanan seseorang hanya karena mengucapkan selamat Natal saja.
Tapi, begitulah kaum "hijrah" menilai bahwa Ma'ruf Amin sudah Auto Kafir gara-gara mengucapkan Selamat Natal. Padahal KH. Ma'ruf Amin sudah menjelaskan bahwa ulama besar di Al Azhar, seperti Profesor Doktor Saikh Yusuf saja memperbolehkan mengucapkan selamat natal. Apalagi di Mesir juga ada pemeluk Kristen.
Saat Ma'ruf Amin mengucapkan selamat natal seolah-olah sudah jadi auto kafir, sementara Prabowo yang hadir di kegiatan Natal keluarganya, mengucapkan selamat Natal secara langsung dan ikut menikmati hidangan Natal bersama keluarga besar Djojohadikusumo tidak dipersoalkan.