Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Reportase Kang Pepih tentang Mr.X, Menuntun Saya Menulis di Kompasiana

31 Desember 2016   21:29 Diperbarui: 1 Januari 2017   12:17 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat awal awal Kompasiana muncul, hampir semua artikel berisi tulisan Kang Pepih. Tak heran jika saya mendengar suara suara sumbang hingga Kompasiana dipelesetkan menjadi Pepihsiana.

Namun, sepertinya kang Pepih bergeming dan memiliki sebuah keyakinan bahwa Kompasiana yang dibidaninya akan menjadi hal yang tidak diperkirakan hingga seperti saat ini.

Cibiran cibiran tersebut dijawab dengan berbagai raihan prestasi Kompasiana dan penulis penulis terkemuka yang ikut menulis di Kompasiana.

Saya sudah lupa siapa saja penulis pelopor di Kompasiana yang tulisan tulisannya renyah dan memberikan insight baru.

Selain tulisan kang Pepih, saya mengikuti juga tulisan Wisnu Nugroho, hingga semua artikel yang bercerita tentang Pak Beye itu dibukukan.

Oh ya, saya berkenalan dengan Kompasiana karena tak sengaja membaca reportase kang Pepih tentang sosok Mr. X yang tersambar kereta di daerah Palmerah.

Dari reportase itulah, saya mulai tertarik dengan Kompasiana. Dari reportase kang Pepih saya menyadari bahwa ternyata warga biasa seperti saya juga bisa menulis kejadian sehingga berisi berita.

Hampir semua anggota Kompasian pasti mengalami masa silent reader. Begitu juga dengan saya yang hanya silent reader dari tahun 2008, keberanian menulis di Kompasiana malah baru muncul pada tahun 2010.

Gara gara Kompasiana, apapun yang saya lihat, saya dengar dan saya alami bisa jadi tulisan di Kompasiana. 

Kadang obrolan ibu ibu tentang uang sewa kontrakan yang naik gara gara kenaikan bbm pun saya tulis di Kompasiana.

Praktis saya memasang semua panca indra untuk mendapatkan bahan tulisan yang unik untuk dituangkan di Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun