Mohon tunggu...
Fika Agustin Ningsih
Fika Agustin Ningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dari Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Saya suka mencoba hal dan pengalaman baru, terutama yang berkaitan dengan pendidikan. Saya baru menyelesaiakn Kegiatan Program Kampus Mengajar yang kebetulan di tempatkan di kabupaten yang berbeda dari domisili saya saat itu. Selain itu saya juga suka belajar mengenai keragaman kebudayaan yang ada di Indonesia, maka dari itu saya suka travelling untuk mengenal keindahan alam dan budaya Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa dengan Syllabic Method

25 Juli 2021   10:26 Diperbarui: 25 Juli 2021   10:44 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara di dunia termasuk Indonesia memberikan perubahan yang cukup besar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, salah satunya yaitu aspek pendidikan. Pendidikan Sekolah Dasar menjadi salah satu lembaga pendidikan yang sangat merasakan dampak dari adanya pandemi Covid-19. 

Proses pembelajaran yang awalnya berjalan secara tatap muka di sekolah kini harus dilakukan secara daring di rumah. Dimana Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar ini merupakan lembaga yang berfokus untuk mempersiapkan siswa dapat melanjutkan kegiatan pembelajaran ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi lagi. 

Dengan adanya pandemi Covid-19 ini segala bentuk pergerakan yang dilakukan oleh Sekolah Dasar yang ada di Indonesia pun terputus sehingga membuat Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar mengeluarkan kurikulum darurat. Hingga pada akhirnya Ditjen Dikti datang dan memberikan info kepada Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar akan mengadakan program yang di sebut Kampus Mengajar dengan sasaran utamanya Sekolah Dasar.

Kampus Mengajar merupakan salah satu program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, dimana program Kampus Mengajar ini pada awalnya ditujukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia di mata dunia. Namun seiringnya waktu berjalan tujuan dari Program Kampus Mengajar ini berubah menjadi memotivasi, menyemangati, dan memberi senyum baru di wajah pendidikan Indonesia yang diakibatkan oleh adanya pandemi Covid-19. 

Program kampus mengajar ditujukan pada sekolah yang memiliki Akreditasi rendah yaitu minimal B di seluruh wilayah Indonesia. Program ini berlangsung selama 3 bulan, terhitung mulai tanggal 22 Maret sampai 26 Juni 2021. Dimana fokus utama dalam Program Kampus Mengajar yaitu membantu kegiatan belajar mengajar, adaptasi teknologi dan administrasi manajerial sekolah.

Melalui Program Kampus Mengajar, 6 mahasiswa diterjukan ke SD Negeri 3 Sikumpul, Kalibening, Banjarnegara, Jawa Tengah. Dimana salah saatu dari ke 6 mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa dari Universitas Ahmad Dahlan. Selama Pandemi Covid-19 pelaksanaan pembelajaran  di SD Negeri 3 Sikumpul dilakukan secara Daring, akan tetapi bersamaan dengan pelaksanaan program kampus mengajar proses pembelajaran di SD Negeri 3 Sikumpul sudah mendapatkan izin dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banjarnegara untuk melaksanakan pembelajaran secara Offline atau tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh mahasiswa mengenai kegiatan pembelajaran di sekolah, mahasiswa menemukan bahwa rata-rata di setiap kelas baik kelas rendah maupun kelas tinggi terdapat siswa yang belum pandai membaca. 

Oleh sebab itu, mahasiswa memperkenalkan kepada guru mengenai salah satu metode yang dapat di terapkan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa yaitu Syllabic Method. 

Syllabic Method merupakan sebuah metode untuk memperkenalkan huruf kepada siswa yaitu dengan merangkai suku kata menjadi huru yang kemudian dijadikan sebagai kata. Penerapan metode suku kata diawali dengan mengajarkan anak untuk mengenal suku kata, seperti kata ba, ca, da, dan lain sebagainya. Kemudian suku-suku tersebut dirangkai menjadi kata-kata yang memiliki makna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun