Mohon tunggu...
Fifi Permatasari
Fifi Permatasari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Shafa

2 Desember 2022   00:25 Diperbarui: 2 Desember 2022   00:32 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebuah pondok kecil di pinggiran kerajaan tempat keluargaku bernaung setiap harinya. Ayah, ibu, adik laki laki dan aku shafa sebagai anak perempuan pertama yang memikul beban berat untuk keluarga kecilku. Setiap pagi hingga siang hari keluargaku berjualan sayuran segar di pasar pusat kerajaan, aku dan ayahku saja yang pergi, ibu dan adikku hanya tinggal di rumah untuk melakukan pekerjaan rumah.

Di kerajaan tempat tinggalku berasal, masih memegang teguh peraturan bahwa laki-laki lebih berkuasa dari pada perempuan dan yang boleh pergi keluar rumah hanyalah laki-laki saja, sedangkan jika perempuan ingin pergi ke luar rumah wajib di temani oleh laki-laki. Aku sempat bertanya kepada ayahku, mengapa peraturan ini bisa sampai ada, apakah tidak adil bagi kaum perempuan. 

Ayahku hanya bisa menjawab "itu semua sudah murni peraturan dari raja, kita bisa pasrah dan mentaati semua peraturan yang ada, jika tidak kita bisa di bawa ke penjara kerajaan". Dari perkataan ayahku, aku sudah mengerti apa yang seharusnya terjadi.
Hingga suatu saat ayah ku di tangkap oleh pengawal kerajaan, karena beliau membawa aku gadis perempuan untuk pergi berjualan ke pasar, bukan adik laki-laki ku. Padahal ayahku sudah menjelaskan bahwa adikku masih kecil untuk ia bawa berjualan ke pasar, tetapi pengawal tetap membawanya pergi.

Aku bingung dan gelisah, jika ayahku di tangkap bagaimana keluargaku bisa makan sehari-harinya. Tak berfikir lama aku pun teringat suatu hal yang pernah aku pikirkan. Aku bergegas memotong rambutku menjadi pendek dan berpakaian seperti laki-laki untuk pergi ke istana menemui raja untuk berunding. Aku melakukan ini agar tidak tertangkap oleh pengawal kerjaan dan pergi dengan tenang untuk membebaskan ayahku.

Sesampainya di kerajaan, aku di bawa menemui raja dengan tidak di curigai bahwa aku ini perempuan. Aku berkata kepada raja "wahai baginda lihatlah aku ini, apakah kamu tidak sadar akan kebenaran ini" raja terkejut ketika melihatku ternyata perempuan. "apa yang kamu lakukan terhadap dirimu wahai gadis kecil".
Aku menjelaskan kepada raja, aku melakukan ini semua karna tidak tahan dengan peraturan kerajaan yang ada dan aku datang untuk membebaskan ayahku yang di tangkap hanya karna membawa aku berjualan untuk menafkahi keluarga.

Raja tidak yakin dengan semua keadaan yang ada, karena raja telah lama tidak keluar melihat-lihat kerajaan,disaat awal awal menteri kerajaan berganti orang. Dengan cepat setelah raja mendengar penjelasanku, ayahku langsung di bebaskan dan semua oknum kerajaan yang menyebabkan peraturan ini diadakan, langsung raja beri hukuman penjara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun