Menumbuhkan rasa kasih harus dilakukan sejak dini kepada anak. Bukan hanya kepada sesama tetapi juga kepada seluruh makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Sebab, kita hidup berdampingan dengan makhluk hidup lainnya, membentuk ekosistem sebelum akhirnya saling bersimbiosis mutualisme satu dengan lainnya. Maka, tidak ada satu pun makhluk hidup di muka bumi yang tidak membutuhkan keberadaan makhluk hidup lainnya.
Mengasihi Hewan, Anak Belajar Berempati
Anak yang telah dikenalkan dengan berbagai jenis hewan dan tumbuhan sejak dini akan memiliki sense of emphaty yang lebih baik ketimbang anak yang dilarang untuk mengeksplorasi lingkungan di sekitarnya.Â
Mereka akan lebih punya respon terpuji dalam menghadapi lingkungannya daripada anak yang mendapat perlakuan over protektif dari orangtuanya.
Menurut Meehan (dalam Noviana, 2017) anak akan belajar banyak hal dari hewan peliharaannya, seperti pertemanan, cinta yang tulus, dukungan serta sehat fisik dan mental.Â
Ya, ternyata mengenal dan memelihara hewan piaraan bukan sekadar untuk hobi dan bersenang-senang, tapi anak juga belajar bagaimana berempati dan mengasihi sehingga dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mentalnya.
Beberapa waktu terakhir kita dikejutkan oleh berita tentang seorang oknum Perwira TNI yang tega menembak beberapa ekor kucing dengan menggunakan senapan angin dengan dalih agar lingkungannya bersih.Â
Sungguh miris, bagaimana mungkin seorang Perwira TNI yang telah terlatih secara fisik dan mental dapat melakukan aksi tanpa hati dan nurani terhadap seekor kucing?Â
Seberapa mengancamkah keberadaan kucing di lingkungannya sampai harus dibunuh dan ditembak ? apalagi kucing bukan tergolong hewan buas yang membahayakan sehingga rasanya tidak perlu sampai dilakukan tindakan membunuh.
Barangkali ini bisa menjadi renungan bagi para orangtua untuk mulai menumbuhkan rasa kasih dan empati anak sejak dini terhadap hewan, agar mereka sehat secara fisik dan mental sehingga tidak ada lagi kisah membunuh hewan tanpa alasan dan tujuan yang jelas dengan cara-cara yang tergolong keji.