Ramadan kali ini sungguh istimewa, karena Mahesha, anak bungsu kami sudah mampu berpuasa penuh. Semangat puasanya patut diacungi jempol, karena beberapa kali justru dia yang bangun lebih awal dan membangunkan seisi rumah untuk sahur.Â
Bukan hanya itu, Mahesha juga tak terlihat mengeluh apalagi menyerah. Jika tahun lalu ia hanya puasa setengah hari, kali ini dia puasa penuh tanpa bolong.
Tentu saja hal baik ini harus diapresiasi agar anak lebih semangat untuk selalu berbuat baik. Setidaknya mereka akan bisa menilai bahwa segala perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan, pun sebaliknya perbuatan jahat juga akan menuai hal jahat juga.
Bentuk apresiasi bermacam-macam, tidak melulu dengan memanjakan dia dengan membelikan barang-barang mewah, sebentuk perhatian yang tulus juga sudah bisa membuatnya gembira.
Salah satu bentuk apresiasi yang bisa dilakukan adalah dengan menyediakan takjil istimewa untuknya. Kalau biasanya takjil selalu identik dengan gorengan atau es buah, nah kali ini saya coba sajikan takjil yang berbeda.
Pulang kerja saya sempatkan untuk singgah ke toko untuk membeli Aice Mochi. Saya sengaja membeli Aice Mochi dalam jumlah banyak, karena Mahesha punya banyak teman di komplek rumah.
Selain untuk dikonsumsi sendiri, saya berharap Mahesha dapat berbagi Aice Mochi-nya untuk teman-temannya. Meski kelihatan sepele, tapi ini bisa jadi media belajar Mahesha untuk mau berbagi dengan sesama.
Begitu mengetahui menu takjilnya Aice Mochi, Mahesha senang sekali. Ia begitu bersemangat membagikan Aice Mochi-nya pada teman-temannya. Teman-teman Mahesha pun tak kalah senang. Mereka bersorak dan antusias menunggu bedug maghrib.
Sungguh pemandangan yang membahagiakan, melihat anak-anak menjalankan puasa dengan gembira.
Suara adzan pun berkumandang, Mahesha segera membatalkan puasanya dengan minum segelas air mineral.Â
Tanpa menunggu lama, Mahesha pun menyantap Aice Mochi-nya. Rona kegembiraan pun terlihat jelas di wajahnya. Aice Mochi yang lezat itu pun habis tanpa sisa.