Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membunuh Badai

18 Februari 2018   21:58 Diperbarui: 18 Februari 2018   22:16 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber:FOTO/Istimewa tirto.id)

baiknya bunga itu melayu 

Terkikis hujan hingga tenggelam dalam badai

Patah dan pecah berderai

Terbang bersama angin menyeberangi lautan

Pedih tak tertahan sang mahkota telah raib

Terenggut oleh air beraroma anyir

Tersapu waktu yang tak pernah mau tahu

Badai itu menghanguskan mimpi-mimpi yang terpintal rapi

Hampir tak ada celah maaf tersisa

Hampir menusuk harapan untuk kembali

Tak terlihat layar hati mengepak sempurna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun