Â
Saya menulis kisah ini untuk mengenang kepergian sahabat, saudara saya Mariano Tom Busa Jago. Ia adalah salah satu korban yang belum ditemukan akibat banjir bandang yang terjadi pada tanggal 8 September 2025. Anaknya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan Nano bersama dua krobain lainnya belum ditemukan sampai di hari ke-7 ini.
Persis dan selalu sudah pasti saya lupa tanggal, bulan dan tahun berapa pertama kali saya berlibur ke rumah di Wolosambi.
Dulu dengan mama, kau tinggal di rumah depan gereja Wolosambi. Di situ ada kios. Pas liburan kenaikan kelas atau setelah kita selesai ujian akhir kelas XII SMA.
Dengan ojek ke Wolosambi dari Olakile. Saya paling tidak bisa naik bemo atau bis. Sampe rumah, mama sudah tau saya dari kau pu cerita. Sambil jabat tangan dan peluk, saya kasi tau lagi nama. Sejak saat itu mama panggil saya Figo.
Di rumah, kita bertiga. Di rumah nyaman itu, mama cerita banyak hal tentang kehidupan kau dengan mama. Sedikit kisah yang masih saya ingat setelah banyak kisah yang mama cerita. Dari situ, saya tidak melihat kau sebagai teman tetapi saudara.
"Figo ema punya anak. Ano, Figo punya saudara. Kami hanya berdua. Figo banyak saudara. Ini ema punya anak satu satunya. Tolong baku baik ew."
Pagi hari, dengan Jeni Yuse kita pergi pasar mauponggo. sepulang dari pasar, kita ke kebun, tempat rumahmu berdiri sekarang dan tinggal kenangan itu. kita petik cokelat. kau bilang, ini dulu sawah. sekarang sudah tidak lagi karena tidak ada yang kerja.
malam hari, di kamar yang sama kita istirahat dengan bercerita sebelumnya. kita akan tidur kalau ema sudah bilang, Ano, Figo tidur sudah.
dua malam saya di rumah. saya pun harus pulang ke sini Olakile. kau dengan mama kasih saya durian. dan saat itu juga pertama kali saya makan durian. tidak enak memang dia punya aroma.
kita terus menjadi saudara baik. rumah paulewa sering menjadi tempat paling membekas dalam ingatan. hampir setiap saat saya di sana dengan kau. mama sudah pindah ke Mbay. ada kios kecil di bagian kanan sebelum terminal Mbay. kalau ke Mbay, saya harus singgah.