Mohon tunggu...
fatia hijriyanti
fatia hijriyanti Mohon Tunggu... -

universitas mataram/fatia hijriyanti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak SD Seperti Orang Dewasa, Salah Siapa?

29 Maret 2015   11:59 Diperbarui: 4 April 2017   16:29 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14276050771372274178

Belakangan ini Indonesia dihebohkan dengan foto-foto yang sebenarnya sangat tidak layak untuk dipublikasikan yaitu foto “kemesraan” yang dilakukan oleh siswa SD yang dimana seharusnya pada seusia seperti itu mereka belajar dan bermain dengan permainan yang sesuai dengan umurnya bukan dengan bermain “pacar-pacaran”. Foto “kemesraan” siswa SD yang seolah mereka telah dewasa dan mempunyai hak untuk melakukan seperti itu, selain foto “kemesraan” itu ada juga foto yang dimana anak SD tersebut berciuman di tengah banjir, selain foto ada juga anak SD yang melakukan kekerasan kepada temannya sendiri bahkan sampai menghilangkan nyawa temannya sendiri. Apakah seburuk itu potret pendidikan yang ada di Indonesia? Apakah semua anak SD berprilaku seperti itu ? semoga saja tidak karena bagaimanapun prilaku mereka harus diubah agar tidak ada kejadian seperti itu lagi yang mewarnai dunia pendidikan yang ada di Indonesi.

Ada apa dengan anak SD zaman sekarang ? apa yang salah dengan mereka? Dan apa yang membuat mereka melakukan itu ? mungkin banyak yang bertanya seperti itu, tetapi kita sebagai orang dewasa kita juga berperan penting untuk memberikan contoh yang baik terhadap mereka dan ini juga bukan sepenuhnya salah mereka. Mereka juga melakukan itu karena ada contoh yang mereka lihat mulai dari acara TV yang sebenarnya tidak layak mereka tonton dan mereka tiru, disini pemerintah berperan penting yaitu untuk mengontrol acara yang ada di TV mana yang layak dan tidak layak untuk disiarkan, selain itu peran keluarga serta orang tua juga penting karena didalam keluargalah meereka memiliki pendidikan utama sehingga disini dalam kegiatan yang dilakukan anak harus dalam pengawasan orang tua. Sungguh ironis jika banyak anak SD seperti itu, karena merekalah penerus bangsa kita, merekalah yang menentukan masa depan bangsa kita.

Anak SD zaman sekarang sangat berbeda jauh dengan anak SD yang dulu, sekarang banyak SD yang sudah mengunakan gadget yang seharusnya masih dalam pengawaan orang tua namun orang tua sangat bebas untuk memberikan itu sehingga apapun yang mereka lakukan tidak terkendali dan masa SD mereka penuh dengan bermain didalam rumah dan bermain games di gadget yang mereka miliki berbeda dengan anak SD pada zaman “kami” yang bermain diluar rumah dan berinteraksi dengan banyak orang sehingga lebih aktif dan “kami” pun belum tau apa itu pacaran dan bermain gadget dari penampilanpun “kami” dulu berbeda dengan anak SD zaman sekarang yang dimana penampilannya seperti orang dewasa, sehingga kadang sulit membedakan anak SD zaman sekarang dengan orang yang sudah remaja. Masa-masa SD seharusnya menjadi masa bahagia yang mana mereka seharusnya memikirkan belajar, bermain dan berkumpul bersama teman-temannya bukannya memikirkan “pacaran” dan berfikir seperti orang dewasa.

Anak SD zaman sekarang memang sudah sangat modern mulai dari penampilan hingga apa yang mereka gunakan, contohnya saja mereka sudah bisa bermain HP dan menggunakan sosial media seperti facebook, bbm, instagram, path dan twiter, dalam mengakses internetpun sekarang siapapun bisa baik dari orang kecil sampai nenek-kakek pun bisa namun disini dalam penggunaan atau pengaksesan internet yang dilakukan oleh anak kecil sebaiknya dalam pengawasan orang tua sehingga ada batasan-batasan yang mereka miliki dalam menggunakannya dan tidak bebas. Internetpun dapat mempengaruhi prilaku anak SD karena apapun ada disana yang bisa mereka tiru dan contoh karena pada masa itu mereka sangat mudah untuk meniru dan mereka tidak bisa untuk membedakan baik dan benar dan disinilah peran orang dewasa untuk memberikan pengertian mana yang harus di contoh dan tidak pantas dicontoh.

Semoga pemerintah dapat melihat fenomena yang ada sehingga ada usaha pemerintah untuk mengurangi kasus-kasus yang ada, peran gurupun sangat diperlukan disini agar dapat mengurangi prilaku siswa seperti itu dan memberikan penjelasan kepada siswa-siswanya tentang prilaku dan sikap yang benar dan tidak benar. Umuran anak SD memang sangat perlu diperhatikan karena meraka masih senang untuk meniru yang mereka lihat sehingga dari tontonanpun mereka harus dalam pengawasan orang dewasa agar ada yang memberikan pengertian kepada apa yang mereka lihat dan dengar. Semoga kejadian seperti ini tidak aka nada lagi didalam lingkungan pendidikan dan semoga pendidikan Indonesia semakin maju dan melahirkan penerus bangsa yang hebat, cerdas dan pintar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun