Mohon tunggu...
โ˜…ๅฝก ๐…๐ž๐ฒ ๐ƒ๐จ๐ฐ๐ง ๅฝกโ˜…
โ˜…ๅฝก ๐…๐ž๐ฒ ๐ƒ๐จ๐ฐ๐ง ๅฝกโ˜… Mohon Tunggu... Administrasi - Anti Fraud Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

๐๐ž๐ง๐ž๐ซ๐ข๐ฆ๐š ๐Š๐จ๐ฆ๐ฉ๐š๐ฌ๐ข๐š๐ง๐š ๐€๐ฐ๐š๐ซ๐ ๐Ÿ๐ŸŽ๐Ÿ๐Ÿ’ "๐“๐ก๐ž ๐๐ž๐ฌ๐ญ ๐ˆ๐ง ๐’๐ฉ๐ž๐œ๐ข๐Ÿ๐ข๐œ ๐ˆ๐ง๐ญ๐ž๐ซ๐ž๐ฌ๐ญ" ๐—”๐—ป๐˜๐—ถ ๐…๐ซ๐š๐ฎ๐ ๐—”๐—ฐ๐˜๐—ถ๐˜ƒ๐—ถ๐˜€๐˜/๐—ช๐—ฟ๐—ถ๐˜๐—ฒ๐—ฟ. ๐ˆ๐†: @๐Ÿ๐ž๐ฒ๐๐จ๐ฐ๐ง๐ฐ๐ฌ๐œ_๐จ๐Ÿ๐Ÿ๐ข๐œ๐ข๐š๐ฅ ๐‘ด๐’†๐’๐’†๐’•๐’‚๐’‘ ๐’…๐’Š ๐’Œ๐’๐’•๐’‚ ๐‘ท๐’†๐’“๐’•๐’‰, ๐‘พ๐’†๐’”๐’•๐’†๐’“๐’ ๐‘จ๐’–๐’”๐’•๐’“๐’‚๐’๐’Š๐’‚ ๐„๐ฆ๐š๐ข๐ฅ : ๐ฐ๐š๐ฌ๐ฉ๐š๐๐š๐ฌ๐œ๐š๐ฆ@๐ ๐ฆ๐š๐ข๐ฅ.๐œ๐จ๐ฆ ๐…๐ ๐๐š๐ ๐ž : ๐–๐š๐ฌ๐ฉ๐š๐๐š ๐’๐œ๐š๐ฆ๐ฆ๐ž๐ซ ๐‚๐ข๐ง๐ญ๐š ๐Ÿ‘

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menikmati Kenyamanan KRL Commuter Line Serpong - Tanah Abang

28 Januari 2014   00:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:24 4414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_318776" align="aligncenter" width="546" caption="Ilustrasi/ Admin (Kompas.com)"][/caption] Jaman dulu bayangan saya naikย  kereta api Jabodetabekย  itu kumuh, gerah, penumpang kayak sarden ditumpuk tumpuk plus dibiarkan naik diatas atap kereta api. Banyak pedagang asongan, tukang ngamen seliweran didalam gerbong. Ditambah lagi siap siap kaca jendela ditimpukin orang orang usil diluar sana. Namun hari ini saya rasakan begitu banyak perubahan pada kereta api antar kota ini. [caption id="attachment_318754" align="aligncenter" width="300" caption="Calon Penumpang Sibuk Dengan Gadget - Photo Tempo "]

1390841333975948582
1390841333975948582
[/caption] Sejak beberapa bulan ini saya mendengar dari keluargaย  bahwa kereta Jabodetabek yang namanya KRL Commuter Line sudahย  nyaman dan full AC.ย  Tapi mana saya percaya kalau belum merasakan sendiri, namanya juga kata orang. Kebetulan sudah sejak seminggu lalu saya janjian sama teman teman maya untuk bertemu didunia nyata tepatnya di Jakarta. Izin dari suami sudah dikantongi. Sayapun mencari tahu tentang KRL Commuter Line Serpong - Tanah Abang lewat internet. Begitu baca websitenya serem juga disitu ada peringatan agar hati hati karena sering ada copet berkelompok yang suka mepet penumpang. Duh hati sedikit was was.

13908405781374300773
13908405781374300773
Kalau kereta mau lewat, petugas meniup pluit. (photo likalikukakiku.blogspot)

Jam 9 pagi naik taxi dari Pamulang menuju station kereta api Sudimara, jarak tempuh kalau ngga macet 30 menit , naik ojek cuma 20 menit. Tiba disana saya kaget juga, ini stasion kayaknya darurat deh, belum dirapiin gitu.ย  Didepan ada pedagang makanan, tapi mereka ngga boleh masuk kedalam station. Lalu saya menuju loket tempat pembelian tiket. Beli kartunya 5000, biaya dari Sudimara ke Tanah Abang 2000 rupiah saja. Saat kembali nanti uang 5000 dikembalikan bersama kartunya.ย  Murah meriah banget ya?

1390841539962927326
1390841539962927326
Gerbong khusus wanita didepan dan belakang - google

Saya bingung pas nempelin kartu ngga bunyi beep kayak di Australia disebut tag on dan tag off. Palang kecil dimesin itu juga ngga terbuka otomatis. Takย  lama ada petugas seragam biru (lagi BT kali yeee? soalnya pelit senyum) " Begini nih caranya bu!!" sambil tangannya nempel2in kartu diatas mesin. Saya manggut manggut. Ternyata palang tak terbuka otomatis, cukup dorong saja pakai badan kita. " Maaf pak, saya ngga ngerti...Maklum orang kampung baru pertama naik kereta."ย  sambil senyum dan ngeloyor masuk ketempat orang orang berdiri menunggu kereta datang.ย  Dikiri kanan banyak yangย  asyik main tablet, BB dan HP. Sayapun berpikir kalau kereta ini ngga aman, koq pada santai banget bawa gadget? Nyesel ngga bawa camera makanya ngga bisa photo photo deh. Sambil menunggu kereta pukul 9.45, saya ngobrol sama seorang ibu, tanya ini itu tentang kereta Commuter ini. Katanya " Sekarang sudah enak bu, rapi , teratur dan ngga ada lagi yang naik di atap. Kalau naik kereta jangan jam kerja, pasti berdiri. " Sayapun mengucapkan terima kasih atas sarannya. Soal kereta padat di jam pergi dan pulang kerja rasanyaย  di kota Perth juga sama saja. Tak lama terdengar petugas membunyikan pluit berkali kali kenceng banget. Itu tandanya kereta mau lewat dan orang orang yang melintasi jalan kereta diminta minggir. Keretapun tiba dan didepan pintu tertulis " Dahulukan penumpang turun " Saya naik di gerbong tengah yang bercampur dengan laki laki, depan dan belakang ada gerbong khusus perempuan. Berdiri sebentar tak lama beberapa lelaki dan perempuan memberikan tempat duduk pada ibu ibu yang berdiri termasuk saya. Keretanya adem...sudah ada AC ditambah kipas angin pula dan tak ada sampah bertebaran. Jam 10.20 saya tiba di stasion Tanah Abang. Saya turun bersama seorang ibu yang menunjukan jalan keluar. Tadinya saya kira stasion masih ditempat lama, ternyata sudah pindah. Begitu keluar pintu stasion, banyak tukang ojek dan taxi menunggu penumpang. Dari pada macet naik taxi sayapun berojek ria menuju Sarinah . Tentu kita tak bisa membandingkan kereta api di Jakarta dengan kereta api di kota Perth, namun bagi saya KRL Commuter Line ini sudah banyak kemajuan. Saya sangat menghargai perubahan ini dan semoga kedepannya lebih baik lagi. Pulangnya saya diantar teman tapi saya ngga kapok koq naik Commuter Line.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun