Mohon tunggu...
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜…
β˜…ε½‘ π…πžπ² 𝐃𝐨𝐰𝐧 ε½‘β˜… Mohon Tunggu... Administrasi - Anti Scam Activist - Pemerhati - Penulis - IG @feydownwsc_official

𝐏𝐞𝐧𝐞𝐫𝐒𝐦𝐚 𝐊𝐨𝐦𝐩𝐚𝐬𝐒𝐚𝐧𝐚 π€π°πšπ«π πŸπŸŽπŸπŸ’ "π“π‘πž 𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐈𝐧 π’π©πžπœπ’πŸπ’πœ 𝐈𝐧𝐭𝐞𝐫𝐞𝐬𝐭" π—”π—»π˜π—Ά Scam π—”π—°π˜π—Άπ˜ƒπ—Άπ˜€π˜/π—ͺπ—Ώπ—Άπ˜π—²π—Ώ. πˆπ†: @𝐟𝐞𝐲𝐝𝐨𝐰𝐧𝐰𝐬𝐜_𝐨𝐟𝐟𝐒𝐜𝐒𝐚π₯ 𝑴𝒆𝒏𝒆𝒕𝒂𝒑 π’…π’Š π’Œπ’π’•π’‚ 𝑷𝒆𝒓𝒕𝒉, 𝑾𝒆𝒔𝒕𝒆𝒓𝒏 π‘¨π’–π’”π’•π’“π’‚π’π’Šπ’‚ π„π¦πšπ’π₯ : 𝐰𝐚𝐬𝐩𝐚𝐝𝐚𝐬𝐜𝐚𝐦@𝐠𝐦𝐚𝐒π₯.𝐜𝐨𝐦 𝐅𝐁 𝐏𝐚𝐠𝐞 : π–πšπ¬π©πšππš π’πœπšπ¦π¦πžπ« π‚π’π§π­πš πŸ‘

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tips Menghadapi Buaya Darat Berkedok Lelaki Terhormat

26 Oktober 2019   10:55 Diperbarui: 26 Oktober 2019   10:59 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
akualbana.wordpress.com

" Dalam hidup ini saya punya prinsip menghormati laki laki bukan karena kekayaan, jabatan atau ketampanannya Β tapi akhlaknya. "

Sebagai perempuan kadang kita bertemu lelaki buaya darat yang kasat mata, jika ingin selamat maka kita tak perlu dekat dekat. Repotnya kalau bertemu lelaki terhormat yang ternyata buaya darat. Β 

Saat kita terjebak oleh permainan mereka, apa yang harus kita lakukan? Β Tipsnya berdoa dan tenang agar bisa berpikir jernih. Β 

Pengalaman Β pribadi menghadapi dua " Lelaki Β terhormat"Β 

LelakiΒ Β Pertama Orang IndonesiaΒ 

Saat itu usia saya 33 tahun , status janda dan bekerja di sebuah perusahaan otomotif Jakarta. Β Ada salah satu pelanggan sebut saja Β Bapak Β X, duda setengah baya Β  yang sering datang karena berteman dengan atasan saya. Β 

Beliau seorang Β manager disalah satu Β BUMN, tinggalnya masih sekitar Jakarta Pusat dekat dengan kantor kami. Setiap bulan Bapak X membagikan kami ( 4 staff perempuan termasuk saya ) voucher supermarket yang nilainya lumayan. Β Kami sangat hormat pada beliau karena beliau sering menasihati kami.

Suatu hari Bapak X mengajak saya makan siang sambil bilang ada voucher Β untuk saya yang jumlahnya jauh lebih banyak dari sebelumnya. Β Tentu saja saya senang sekali lalu izin pada atasan.

Β Di dalam mobil kami ngobrol biasa saja, beliau bertanya tentang anak anak saya, pekerjaan dan lain lain. Kami makan siang disalah satu resto steak yang ada di Jalan Sabang Jakarta Pusat. Β 

Saat mengantar saya kembali ke kantor, ditengah perjalanan beliau bilang mampir dulu ke rumahnya sebentar Β karena voucher ketinggalan. Β Masih saja saya berbaik sangka dan menjawab silahkan asal jangan lama lama karena saya harus kembali ke kantor.Β 

Tiba di rumah Bapak X yang sangat luas, saya duduk di ruang tamu menunggu beliau masuk ke kamar. Β Seorang pembantu membawakan minuman lalu kembali kedalam dan menghilang.Β 

Saat Bapak X keluar kamar sambil tersenyum, pandangan mata beliau sangat jauh berbeda. Hati mulai tidak enak dan serba salah.Β 

Tiba tiba beliau duduk disebelah saya, sambil menyentuh tangan beliau bilang begini, "Saya sudah lama suka sama kamu, bagaimana kalau siang ini kamu tidur disini Β nanti saya telpon boss kamu. Bilang saja kamu sakit dan sudah Β pulang ke rumah. "Β 

Sayapun tidak bisa berkata apa apa, antara takut dan kecewa Β tapi hati ini terus berdoa. Β Tiba tiba saya bangun dari tempat duduk lalu sujud memegang dengkul beliau.Β 

Sambil menangis Β saya tatap matanya dan berkata, " Bapak, terima kasih sudah suka sama saya, tapi mohon maaf ya pak saya tak bisa memenuhi permintaan bapak. Saya bukan perempuan seperti itu, sekali lagi maafkan saya pak."Β 

Mata Bapak X Β yang semua terlihat beda, berubah teduh dan kepalanya tertunduk malu. " Maafkan saya, tolong jangan ada yang tahu kejadian ini. Saya khilaf. " Kami kembali ke mobil dan bicara seperti tak terjadi apa apa. Β Sejak itu kami makin akrab dan saling menghormati bagai dua sahabat. Β Tak lama beliau menemukan tambatan hati dan menikah. Β Alhamdulilah.

Lelaki Kedua Orang ArabΒ 

Saat Β bekerja di UAE , saya tinggal di sebuah apartemen berkamar 4 daerah Ras Al Khaimah. Di sana saya tinggal hanya berdua dengan kawan sekantor orang Philipina. Β Setiap pagi kami dijemput supir kantor lalu sore hari diantar pulang. Β 

Mobil berhenti tepat di depan toko bangunan milik orang Arab tapi saat itu saya belum kenal karena baru saja pindah dari Dubai ke Ras Al Khaimah.Β 

Suatu hari saya dan teman ke toko bangunan untuk membeli engsel pintu kamar mandi. Ternyata yang melayani si Arab ini, namanya Bapak H, usianya kira kira 60 th. Β Beliau kelihatan masih tampan, sangat ramah dan banyak bertanya Β tentang Indonesia. Β 

Alhamdulilah beli engsel dapat diskon, disediakan makanan dan minuman plus dapat hadiah buku2 agama Islam dalam bahasa Indonesia. Β Tentu saja saya sangat senang punya tetangga orang lokal UAE.Β 

Sejak hari itu, hampir Β setiap sore saat saya pulang kerja Bapak H Β ada didepan tokonya dan mengajak saya ngobrol sebentar. Β Beberapa kali Bapak H mengirimi saya beras, minyak , telur padahal saya tak minta. Β Katanya jangan menolak karena ini tanda persahabatan sesama muslim. Β 

Teman saya girang bukan main, katanya sering sering saja biar duit kita utuh. Β 

Tak jauh dari apartemen kira kira 1o menit naik taxi, ada sebuah super market besar dan terkenal. Di sanalah saya selalu belanja mingguan. Beberapa kali saya berjumpa dengan Bapak H yang sedang belanja, dia selalu menawarkan saya pulang bareng Β tapi saya tolak dengan alasan lagi menunggu teman jemput. Β 

Hingga suatu hari Β saat saya bawa belanjaan dan sedang menunggu taxi tiba tiba mobilnya berhenti di depan saya. Β Ternyata Bapak H menawarkan tumpangan katanya dari pada menunggu taxi sudah jam 8 malam. Β Berhubung tak enak hati sayapun menerima tawaran beliau.Β 

Ternyata Bapak H tidak langsung mengantar saya pulang, malah muter muter lebih jauh dengan alasan ingin ngobrol dan kenal saya lebih jauh. Β Tiba tiba mobilnya berhenti dipinggir jalan di tempat sepi. Β 

Saya sangat ketakutan karena ini di negeri orang dan Β yang saya hadapi adalah lelaki lokal. Saya terus berdoa dan berpikir langkah apa yang harus saya ambil.

"Kenapa kita berhenti disini pak.. Nanti orang kira kita pacaran. Apa ngga takut nanti ditangkap polisi ? "

"Tenang, polisi polisi di sini kawan saya semua. Kapan kapan kita jalan jalan ke Dubai yuk? Saya akan pakai celana jeans dan tshirt jadi tak ada yang kenalin." katanya. Β Β 

Saya jawab terima kasih atas tawarannya dalam hati licik juga nih orang akalnya. Bapak H memang biasa pakai kondora, baju khas pria Arab. Mungkin kalau lagi iseng sama cewek ketemunya di Dubai jadi tak ada yang mengenali.Β 

Β  Tiba tiba Bapak H Β ingin memegang dengkul saya, Β tapi saya tolak tangannya. Mata beliau nampak liar menatap saya. Aduh ngeri banget rasanya tapi entah ide dari mana tiba tiba saya bertanya pada beliauΒ 

"Ngomong2 saya sudah kenal Bapak tapi koq tak pernah cerita tentang keluarga sih? Anak ada berapa dan istri berapa ? Pasti deh istrinya cantik! "Β 

Pertanyaan saya membuat Bapak H tidak nyaman dan hilang sudah sorotan mata liarnya. Β Diapun menjawab bahwa anaknya 8 orang dan istrinya satu. Β 

Lalu mobil bergerak perlahan dan beliau mengantar saya pulang dengan selamat. Alhamdulilah. Beliau tetap baik dan masih sering mengirimi minyak sayur, telur dan beras.

Tanpa sengaja saya bertemu lagi dengan Bapak H disebuah bank lalu mengajak saya duduk di mobilnya karena beliau mau cerita. Siang hari banyak orang lalu lalang tak masalah bagi saya. Β 

"Saya punya pacar orang Philipina , saya enjoy banget sama dia. Kami sudah kayak suami istri. Saya bayari tiket Β pulang pergi ke negaranya. Saya bayari kostnya dimana saya juga sering menginap. Ternyata dia pacaran sama orang India. Ya sudah saya laporin ke polisi kalau dia itu pelacur dan sudah menipu saya. Β Bukti2 cukup kuat dan dia di deportasi rasain saja! Mau main main sama pria lokal tanggung sendiri akibatnya. "Β 

Dalam hati jahat banget nih manusia! Untung saya tak pernah mau melayani! Selamatlah saya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun