Mohon tunggu...
Fetty Fajriati
Fetty Fajriati Mohon Tunggu... -

Fetty Fajriati adalah mantan penyiar/reporter RCTI, mantan Humas The Habibie Center, mantan Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. Fetty masih tercatat sebagai salah seorang associate Fellow di The Habibie Center, dan kegiatannya sekarang adalah menjadi pengajar, trainer, penulis lepas, dan ibu rumah tangga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Reuni Perak Alumni SMA 3 Jakarta Angkatan 87: Saatnya berbakti pada guru dan almamater!

12 Februari 2012   18:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:44 1588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2012 adalah tahun “reuni perak” bagi para lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) angkatan 87. Kalau menyimak berita-berita di portal, mungkin kita ingat ketika tahun lalu, angkatan ’86, melalui komunitas alumni SMA Angkatan 86, melakukan serangkaian acara bersama dalam memperingati reuni perak angkatan 86. Komunitas Alumni SMA 86 adalah komunitas pertama di Indonesia yang anggotanya para alumni SMA lulusan tahun 1986. Angkatan 86 ini memang memiliki keunikan tersendiri yaitu angkatan yang merasakan penjurusan IPA dan IPS terakhir. Lain halnya dengan angkatan 87 yang justru menjadi angkatan pertama yang merasakan duduk di bangku SMA dalam empat jurusan ilmu yang berbeda, yaitu Fisika, Biologi, Sosial dan Bahasa. Meski punya keistimewaan sebagai pioneer di empat jurusan ini, namun belum diketahui apakah Angkatan 87,  telah atau akan membentuk komunitas sendiri guna menyelenggarakan reuni perak bersama seperti yang dilakukan angkatan 86. Namun, beberapa ikatan alumni SMA-SMA di Jakarta, sudah mulai bergerak mengadakan serangkaian acara dalam kaitan reuni perak mereka. [caption id="attachment_160750" align="alignleft" width="79" caption="Logo Reuni Perak Alumni SMA 3 Angk. 87 (Dok. Alumni 87)"][/caption] Sebutlah salah satunya adalah alumni angkatan 87 dari SMA Negeri 3 , yang terletak di bilangan Setia Budi Jakarta. Para Alumnusnya sejak akhir tahun 2011, hingga bulan Februari 2012 ini sudah melaksanakan serangkaian kegiatan terkait dengan reuni perak ini. Tidak ingin hal yang biasa, alumni SMA 3 angkatan 87 atau disingkat dengan 387, mengadakan beberapa kegiatan Bakti Sosial bertajuk “Terima Kasih Guruku”, antara lain Professional Sharing Session (PSS), Medical Check Up (MCU), dan Operasi Katarak. Memilih kegiatan berbeda, bukan lantaran sok2 an, tetapi para alumnus ingin membangkitkan kembali makna kata "Teladan" yang dulu sempat menjadi ikon bagi SMA Negeri 3, di era 60-an. "Kami ingin memberikan bakti kami kepada para guru dan siswa yang masih duduk di SMA 3, dan kami berharap apa [caption id="attachment_160751" align="alignright" width="173" caption="PSS: Para Alumnus dari TNI, berbagi pengalaman dalam membela Negara. (Dok. Alumni 87)"]

13290663011107505357
13290663011107505357
[/caption] yang kami lakukan menjadi teladan bagi adik-adik kami", ujar Haminanto, salah satu alumnus yang sukses menjadi wirausaha, saat acara PSS yaitu suatu acara berbagi pengalaman tentang karier dari para alumni kepada para siswa SMA 3 Jakarta, adik-adik kelas. Program ini bertujuan untuk membuka wawasan tentang berbagai peluang karier yang bisa dirambah, baik sebagai profesional, wirausaha, duta bangsa, atau pun tentara nasional Indonesia. Haminanto, yang biasa dipanggil Asep menjelaskan, acara-acara yang dibuat diupayakan agar memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi almamater, adik-adik kelas, dan tentunya para guru. Oleh karena itu, program kesehatan bagi guru yang dituang dalam Medical Check Up (MCU) dan operasi katarak juga diadakan khusus bagi para guru yang dulu mengajar angkatan 87. "Inginnya kita, semua guru bisa kita berikan kesempatan [caption id="attachment_160776" align="alignleft" width="243" caption="PSS: Tempatnya bertanya soal karier pada kakak-kakak alumni (Dok. Alumni 87)"]
1329068472953808995
1329068472953808995
[/caption] untuk melakukan cek kesehatan di rumah sakit yang telah dirujuk, tetapi apa daya, kemampuan dana kami terbatas....oleh karena itu, kami berharap kegiatan kami diteladani angkatan lain, sehingga guru-guru lain bisa kebagian untuk cek kesehatan atau operasi katarak", kata Asep. Jadi tahu penyakit yang diderita. Harapan Asep agar kegiatan Bakti Sosial bermanfaat, nampaknya dirasakan betul oleh para guru. Ibu Nirwana, guru matematika, menyatakan bahwa selama ini ia merasa sehat, namun setelah melakukan Medical Check Up yang diprakarsai para murid angkatan 87 ini, ia jadi tahu kalau dirinya mengidap sesuatu. "Untung saya diberi kesempatan untuk check-up! Saya bahagia karena angkatan 87, mengadakan acara cek kesehatan ini, dan tidak hanya acara hura-hura! Ini lebih bermanfaat," ujar Bu Nirwana bahagia. Kebahagiaan juga mengaliri tubuh Caroline, seorang dokter yang oleh teman seangkatan dipanggil Olin. "Saya senang, ide ini bukan hanya datang dari teman-teman yang kebetulan berprofesi sebagai Dokter, tetapi juga datang dari teman-teman yang berkiprah di luar dunia medis...", ujar Olin, "Harapan kami....semoga teman-teman seangkatan mendukung, begitu juga dengan angkatan lain", tambahnya. [caption id="attachment_160753" align="alignleft" width="240" caption="Medical Check Up (MCU) bagi para guru di salah satu RS besar di Jakarta. (Dok. Alumni 87)"]
132906640485496823
132906640485496823
[/caption] Sejauh ini, menurut Olin, hampir semua guru-guru yang pensiun dan yang masih mengajar, telah diperiksa kesehatannya. Dan setelah itu, hasil kesehatan akan disampaikan melalui suatu pertemuan, agar para guru yang semula tidak merasa sehat, kemudian ditemukan mengidap penyakit, bisa melakukan tindakan lanjut berupa upaya penyembuhan. Namun, alumni Angkatan 87, tidak akan tinggal diam. Bila memang ada guru yang membutuhkan tindakan medis lanjutan, tetap akan didukung secara finansial. Bahkan dalam waktu dekat sebagian guru akan menjalani operasi Katarak.  Dukungan finansial untuk kegiatan MCU dan operasi ini, didapat dari teman-teman seangkatan melalui pengumpulan dana yang diumumkan dan dilaporkan secara terbuka. Sejauh ini, respon alumni angkatan 87 sangat bagus, terbukti dengan telah terkumpulnya sejumlah besar dana yang langsung digunakan untuk membiayai program MCU ini. "Kita sangat berterima kasih kepada teman-teman yang telah menyumbang....baik dana, pikiran, mau pun tenaga. Hanya Tuhan yang bisa membalasnya!", ujar Blucer, Ketua Acara Bakti Sosial untuk Reuni Perak Angkatan 87, dengan haru. Meski melakukan berbagai kegiatan yang bersifat sosial sebagai bentuk rasa terima kasih kepada para guru dan kepedulian kepada adik-adik kelas mau pun almamater, tidak menutup kemungkinan acara puncak Reuni Akbar 387 ini akan diadakan secara besar-besaran. "Tapi kita tidak mau bermewah-mewah....," kata Blucer lagi. "Besar-besaran artinya, semua teman se-angkatan datang.  Kita tidak akan mengadakan di tempat yang "wah". Yang penting cukup untuk menampung semua teman yang ingin bertemu dan berbagi cerita setelah sekian tahun tidak berhubungan", tandas Blucer. [caption id="attachment_160760" align="alignright" width="300" caption="Para Guru dan Alumni saat acara MCU. (Dok. Alumni 87)"]
1329067549952746519
1329067549952746519
[/caption] Beberapa alumnus 87 yang bertindak sebagai panitia menghimbau agar teman-teman 387 ikut mendukung berbagai kegiatan yang diadakan. Info tentang kegiatan selalu di up date melalui social media seperti Facebook, Twitter, dan Situs SMA 3 Jakarta, bahkan melalui Milis dan BB Group. "Kita tidak hanya ingin dukungan berupa dana, tetapi juga kehadiran teman-teman guna meramaikan acara. Sangat disayangkan, jika pada semua kegiatan yang diadakan, yang hadir hanya wajah yang itu-itu saja. Serangkaian kegiatan menjelang Perayaan Reuni Perak 387 ditujukan untuk kita semua.....angkatan 87", himbau Susy, salah satu alumnus yang kebagian tugas di kepanitiaan Reuni Perak sebagai Bendahara. Antusias alumni angkatan 87 dalam membalas kebaikan para guru mereka, rasanya perlu diberikan apresiasi. Mengingat kegiatan semacam ini memang tidak banyak dilakukan. Namun, bukan berarti angkatan 87 dari SMA lain tidak akan melakukan kegiatan yang sama. Bila banyak alumni dari berbagai SMA di Jakarta saja, melakukan hal yang sama, tentu tak ayal para guru akan merasa sangat bangga dan bahagia. Belum lagi jika ada yang mencanangkan program pemberian bea siswa kepada siswa atau anak-anak guru yang kurang mampu. Dan SMA bukan hanya ada di Jakarta, tetapi di seluruh Indonesia! Jika ini terjadi, tentu ini akan sangat membantu program pengentasan kemiskinan Pemerintah yang hingga kini belum nampak jelas hasilnya, dan perbaikan nasib guru yang selama ini tak terperhatikan. Nah, akan berbuat apakah para alumni SMA angkatan 87 di seluruh negeri ini dalam merayakan Reuni Peraknya kali ini? Kita tunggu dan amati saja kiprahnya! Ada baiknya kita mengingat kalimat ini: "Jangan tanyakan apa yang telah gurumu berikan padamu, tapi tanyakanlah apa yang bisa kau berikan kepada gurumu". Lebih baik begitu kan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun