Mohon tunggu...
Fery Sandria
Fery Sandria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Food Technology enthusias

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Pemasaran Produk Kue Telur Gabus dengan Penambahan Tepung Daging Ikan Lele

10 November 2021   06:00 Diperbarui: 10 November 2021   06:07 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue telur gabus (sumber : resepedia.com)

JUNIANTO1 DAN FERY SANDRIA2

Dosen Program Studi Perikanan Unpad

Mahasiswa Program Studi Perikanan Unpad

Deskripsi Produk

Produk makanan ringan yang digoreng adalah produk olahan makanan yang melaui proses penggorengan dan semakin digemari masyarakat karena kemudahan dalam mengonsumsi produk tersebut. Kue telur gabus merupakan jenis camilan berbahan dasar adonan tepung tapioka dan telur yang berciri khas memiliki tekstur yang renyah, berbentuk bulat lonjong, permukaan halus, dan rasanya asin atau manis. Namun, tepung tapioka mengandung tinggi karbohidrat dan rendah protein, serat, atau zat gizi lainnya (Veratamala, 2017). 

Kue telur gabus juga merupakan camilan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kue telur gabus  merupakan kue tradisional Indonesia, berbentuk kecil kembung panjang, berwarna kuning keemasan, bertekstur halus, tidak pecah-pecah serta berasa gurih dan renyah. Hingga saat ini kue telur gabus keju masih populer dan digemari oleh masyarakat umum (Ramadhani dan Murtini 2017).

Ikan Lele (Clarias sp.) merupakan salah satu makanan bergizi yang mudah dihidangkan sebagai lauk. Kandungan gizi ikan lele sebanding dengan daging ikan lainnya. Beberapa jenis ikan, termasuk ikan lele (Clarias sp.) mengandung protein lebih tinggi dibandingkan dengan daging hewan. Nilai gizi ikan lele (Clarias sp.) meningkat apabila diolah dengan baik. Dalam 100 gram bahan ikan lele mengandung kadar air 76%, protein 17,7%, karbohidrat 0,3%, lemak 4,8%, dan mineral 1,2%  (Setiaji, 2009). Inovasi yang dapat dilakukan untuk pengolahan ikan lele adalah   pembuatan tepung daging ikan lele. Menurut  Imandira (2012),  kandungan  protein  tepung  daging  ikan  lele dumbo cukup tinggi yaitu sebesar  63,83%.  Oleh karena  itu,  tepung daging ikan lele dumbo dapat dijadikan sumber protein yang dapat  ditambahkan pada bahan makanan yang kandungan proteinnya sedikit seperti kue telur gabus. Untuk meningkatkan nutrisi dari camilan kegemaran masyarakat, maka diperlukan tambahan nutrisi dengan penambahan tepung daging ikan lele agar kue telur gabus memiliki kadar protein yang cukup.

Analisis Konsumen

Kebutuhan utama dari produk kue telur gabus ini adalah kebutuhan fisiologis. Menurut Maslow (1943) kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang berkaitan dengan kebutuhan primer seperti makan dan minum. Kebutuhan fisiologis dari produk kue telur gabus tepung daging ikan lele ini memberikan pemenuhan gizi berupa protein bagi konsumen lewat camilan yang mudah didapatkan.

Segmentasi Pasar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun