Mohon tunggu...
Fery Heryadi
Fery Heryadi Mohon Tunggu... -

Graphic Design

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ini Alasan Adjo Mau Berpasangan dengan Marwan

24 Juli 2015   01:26 Diperbarui: 11 Agustus 2015   22:28 2117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Saya pernah menduduki posisi tertinggi di birokrat tanpa sogok menyogok atasan, saya juga banyak mengetahui potensi Sukabumi… Dan saya haqul yakin, mampu mengemban amanah menjadi F1. Tapi, bagi saya pribadi, menjadi bupati itu bukanlah segalanya, jika dibandingkan dengan kepentingan Sukabumi yang lebih besar, misalnya," papar suami dari Hj. Nusriawati itu dengan mimik serius.

“Yang perlu saya tegaskan di sini adalah, saya lebih menyintai kota ini dan masyarakatnya dibanding jabatan apapun! Dan nantipun akan ada pembagian tugas dan kewenangan yang jelas, sebagaimana diatur dalam perundangan-undangan yang berlaku,” imbuh Adjo.

Begitulah Adjo. Ia bukan tidak menyadari adanya kerisauan di kalangan kelas menengah Sukabumi. Sekadar catatan, berdasarkan hasil beberapa lembaga survey ternama, Adjo cukup populer dan unggul di kalangan kelas menengah berpendidikan SLTA-S2. Namun begitu, ayah dari empat anak ini meyakini bahwa sahabat dan para relawan fanatiknya akan menilai keputusan politiknya tersebut sebagai pilihan terbaik untuk Sukabumi.

Ada satu hal yang khususnya relawan dan simpatisan pendukung Adjo mungkin belum mengetahui sepenuhnya, bahwa jika bagi banyak orang jabatan bupati itu sebagai sesuatu yang ‘wah’, namun Adjo telah sukses melawan egonya sendiri untuk tidak ngotot menjadi calon F1.

Sikap ini sangat relevan dengan hadits: “Kita kembali dari jihad yang lebih kecil kepada jihad yang lebih besar.” (HR Al Baihaqi). Dalam hal ini, Adjo bagi sebagian orang, mungkin dianggap kalah. Tapi sejatinya ia sukses memenangkan perang melawan syahwat politiknya untuk menjadi calon Bupati Sukabumi.

Adalah satu pernyataan Adjo yang selalu terngiang di telinga penulis: “Saya minta maaf jika pilihan menjadi calon wakil bupati ini, dipandang oleh teman-teman sebagai sebuah kekeliruan… Tapi silakan bimbing saya. Saya juga mohon bantuannya untuk menjelaskan kepada relawan yang selama ini telah sungguh-sungguh mendukung, berkorban harta dan tenaga, dan juga kepada masyarakat, bahwa ini pilihan terbaik menurut pertimbangan saya, karena saya lebih menyintai kota ini dibanding jabatan apapun.”

Pernyataan Adjo di atas, dikemukakannya ketika terjadi perdebatan sengit di tim The Adjo Sardjono Center dengan Adjo Sardjono, karena bagi sebagian dari tim, keputusan pria penyuka warna hijau tersebut menjadi calon F2 dianggap terlalu terburu-buru.

Namun, setelah semua merasa yakin dengan penjelasan Adjo, semua tim pun bersepakat untuk memenangkan pasangan Marwan-Adjo. Dan bahkan setelah dikaji mendalam melalui perdebatan yang sengit pula, kami berkesimpulan bahwa ini adalah pasangan The Dream Team. Yang satu politikus senior, sementara satunya lagi seorang birokrat tulen yang sudah berpengalaman.

Marwan seorang pebisnis handal, sementara Adjo adalah konseptor ulung. Sehingga jika berbagi tugas dan kewenangan, akan menjadi seperti pengemudi dan navigator yang kompak. Yang satu fokus mengendalikan kemudi, sedangkan Adjo selalu siap sedia menginformasikan arah jalan yang harus dilalui.

Dan apabila Marwan dianggap terlalu dalam menginjak gas, maka ada sosok Adjo yang senantiasa siap menginjak rem dengan lembut, agar terhindar dari benturan keras yang bisa berakibat fatal bagi keselamatan seluruh masyarakat Kabupaten Sukabumi.

Terakhir, mari kita panjatkan doa, perlahan pejamkan mata, bayangkan hal-hal indah, dan silakan nikmati perjalanan Anda menuju Kabupaten Sukabumi yang Religius dan Mandiri, dengan aman dan nyaman. Tong hariwang, ulah salempang, karena ada pengemudi dan navigator berpengalaman yang duduk di kursi kemudi. Fery Heryadi/The Adjo Sardjono Center

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun