Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

"Resesi Seks" Milenial AS dan Jepang, Bisa Picu Resesi Ekonomi Global

5 November 2019   10:30 Diperbarui: 6 November 2019   14:41 2934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut studi yang dilakukan firma Manajemen dan Keuangan Deloitte, kekayaan bersih penduduk AS yang berusia 18 hingga 35 tahun telah anjlok sebesar 34 persen sejak 1996.

Selain di AS, penurunan aktivitas seksual juga terjadi di salah satu motor pertumbuhan ekonomi dunia, China dan Jepang--bahkan kedua negara ini mengalami hal tersebut lebih dulu.

Secara demografis Jepang merupakan aging country, jumlah penduduk tuanya jauh melebihi penduduk muda. Hal ini bisa terjadi karena milenial Jepang juga mengalami resesi seks seperti yang dilaporkan CBS News.

Jaringan media AS tersebut menemukan dalam penelitiannya, 1 orang dari setiap 10 penduduk jepang berusia 30-an belum pernah melakukan hubungan sex. Angka ini cukup tinggi bagi negara maju seperti Jepang.

Alasan yang ditemukan pun nyaris serupa dengan yang terjadi di AS. Kombinasi antara instabilitas ekonomi dan teknologi menjadi penyebabnya.

Hal ini membuat pemerintah Jepang lumayan panik, karena jika kondisinya terus seperti ini, dalam 100 tahun ke depan jumlahnya hanya akan tinggal setengahnya dari jumlah penduduk Jepang saat ini sebesar 124,5 juta Jiwa.

Selama satu dekade terakhir jepang terus mengalami penurunan jumlah penduduk salah satunya akibat akivitas seksual penduduknya yang terus menurun sehingga jumlah kematian lebih besar dari kelahiran.

Menurut data Kementerian Dalam Negeri Jepang sepanjang tahun 2018 tercatat sebanyak 1, 36 juta jiwa penduduk Jepang meninggal, sedangkan kelahiran baru hanya mencapai 921 ribu saja.

Serupa dengan Jepang dan AS, sebagian besar negara Uni Eropa dan Australia pun mengalami hal yang sama sebut saja misalnya Belanda, Finlandia, Inggris hingga Australia. 

Fenomena ini akan berdampak serius terhadap pertumbuhan ekonomi global kedepannya. Kombinasi antara kondisi ekonomi yang terus menurun dan dipicu oleh teknologi yang terus berkembang membuat aktivitas seksual menjadi menurun.

Reproduksi menjadi hal menakutkan bagi sebagian orang di negara-negara tersebut. Berbeda dengan Indonesia yang proses reproduksi nya terus tumbuh positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun