Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Benarkah Giant Gugur Mendahului Kita?

25 Juni 2019   11:54 Diperbarui: 25 Juni 2019   12:04 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabar akan ditutupnya 6 gerai  Giant toko milik raksasa ritel Indonesia  PT. Hero Supermarket Tbk, memenuhi ruang publik 2 hari belakangan ini. Penutupan akan dilakukan pada tanggal 28 Juli 2019, 6 gerai Giant yang akan ditutup berada di beberapa daerah di seluruh wilayah Jabodetabek. Dari informasi yang beredar berikut daftar 6 gerai tersebut, Giant Ekspres Cinere Mall, Giant Ekspres Mampang, Giant Ekspres Pondok Timur, Giant Ekstra Jatimakmur, Giant Ekstra Mitra 10 Cibubur, dan Giant Ekstra Wisma Asri. 

Berbagai reaksi dan pendapat bermunculan meningkahi penutupan 6 gerai Giant tersebut. Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta penutupan dan pembukaan toko itu hal yang biasa saja dalam industri ritel "Buka tutup toko adalah hal biasa bagi retailer, perusahaan apapun bisa menutup toko, hanya skala tutup tokonya sekaligus atau tidak sekaligus, itu masalahnya di situ," kata Tutum Rahanta kemarin seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Mengenai penyebab penutupan gerai tersebut Tutum menambahkan, ini diakibatkan karena ketidakmampuan ke enam gerai Giant tersebut dalam memenuhi kebutuhannya sendiri. 

Artinya biaya operasional gerai tersebut tidak mampu ditutup oleh penjualannya. Akibatnya beban operasional gerai tersebut menjadi beban bagi perusahaan yang menaunginya yaitu PT. Hero Supermarket. Tbk. Tidak ada jalan lain bagi perusahaan kecuali menutup gerai tersebut daripada harus terus berdarah-darah demi menyelamatkan operasional gerai tersebut. 

Kondisi keuangan PT. Hero Supermarket. Tbk sendiri,  menurut laporan keuangan persero yang dikeluarkan pada tanggal 31 Maret 2019 mengalami kerugian sebesar Rp. 3,5 milyar meskipun nilai kerugiannya  menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 lalu, yang sebesar Rp.4,13 milyar.Pada periode yang sama, pendapatan bersih perseroan naik tipis dari Rp3,04 triliun menjadi Rp3,06 triliun. Namun, beban pokok penjualan juga ikut naik dari Rp2,18 triliun menjadi Rp2,19 triliun. Demikian pula dengan beban usaha yang naik dari Rp944 miliar menjadi Rp956 miliar.

Sementara pada sepanjang tahun lalu, Hero membukukan rugi bersih mencapai Rp1,25 triliun, melonjak dari rugi pada 2017 sebesar Rp191 miliar. Melejitnya rugi bersih terutama terjadi akibat biaya restrukturisasi yang muncul pada tahun lalu sebesar Rp1,38 triliun. Namun di sisi lain, bisnis nonmakanan yang dimiliki HERO memberikan sumbangan yang signifikan penjualannya naik 21 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Naiknya penjualan tersebut terutama ditopang oleh IKEA toko ritel alat-alat rumahtangga dan furniture dan Guardian ritel toileters dan obat-obatan.

Terkait penutupan 6 gerai toko miliknya, Giant Express dan Giant Ekstra, PT. Hero Supermarket. TBK sebagai pemilik menerangkan melalui salah satu direksinya, Hadrianus Wahyu Trikusumo. Bahwa Giant tidak mati hanya sedang melakukan transformasi bisnis untuk mengantisipasi pola belanja yang berbeda dari konsumen.  "Dan kami telah mengambil tindakan untuk mengatur kembali dan re-energize Giant untuk memastikan dapat memenuhi preferensi pelanggan yang terus berkembang," kata dia. 

Dia juga mengakui bahwa tindakan penutupan 6 gerai tersebut akan berdampak bagi karyawan yang berada di 6 gerai tersebut, namun dia menegaskan bahwa karyawan tersebut akan diperlakukan dengan baik dan dipenuhi semua hak-haknya sesuai aturan yang telah ditetapkan pemerintah.  "Sangat dipahami perubahan ini akan berdampak pada beberapa karyawan, namun Giant berkomitmen untuk memperlakukan semua karyawan dengan adil dan respek," tambahnya.

Bagi karyawan yang terkena dampak penutupan gerai, menurut kar

yawan Giant yang gerainya akan ditutup. Pihak perusahaan menawarkan  pensiun dini, "PHK juga ditawarkan pesangon, jumlahnya sesuai masa kerja. Teman-teman ada yang ditawarkan pindah ke Giant yang cukup jauh seperti di Cikeas dan SCBD juga ada," ungkap karyawan tersebut.  

Apapun yang dilakukan perusahaan seharusnya juga melihat dan menimbang dampak bagi para stakeholder terutama karyawan yang selama ini turut berjasa membesarkan usaha persero.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun