Mohon tunggu...
Fery. W
Fery. W Mohon Tunggu... Administrasi - Berharap memberi manfaat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penikmat Aksara, Musik dan Tontonan. Politik, Ekonomi dan Budaya Emailnya Ferywidiamoko24@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Setelah Membaca Tempo "Edisi Mawar"

12 Juni 2019   09:00 Diperbarui: 12 Juni 2019   09:33 3016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fauka dinyatakan bersalah dan dipenjara 1 tahun 8 bulan. Tapi dia tidak dipecat dari TNI walau akhirnya pensiun dini dari satuannya tersebut dan bergabung dengan Prabowo di Partai Gerindra.

Terkait dengan aksi unjuk rasa dalam tulisan Tempo tersebut, Fauka terlibat langsung mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan unjuk rasa tersebut. Hal ini diungkapkan melalui transkrip percakapan dia dengan seorang bernama Dahlia Zein ketua Baladhika, organisasi pendukung Prabowo -Sandi. 

Fauka disebut berada disekitar Kantor Bawaslu di jalan M.H.Thamrin mengkoordinasi gerakan aksi tersebut. Namun Fauka membantah semua isi transkrip tersebut. Dia menyatakan  bahwa dia berada jauh dari kantor Bawaslu saat kejadian itu berlangsung  "malam itu saya janjian dengan teman saya, satu angkatan di paspampres. 

Lucu kalau nama saya muncul sebagai dalang kerusuhan" katanya seperti yang dikutip dari wawancara yang dilakukan wartawan Tempo 1 Juni lalu.

Tulisan Tempo mengenai Fauka ini cukup berimbang saya rasa. Fauka diberi ruang yang cukup untuk mengklarifikasi temuan-temuan Tempo terkait tuduhan-tuduhan yang mengarah kepadanya. Bahkan dalam wawancaranya tersebut Fauka  sempat mengungkapkan kekesalannya mengenai tim mawar yang selalu dikaitkan dengan kerusuhan "seperti sekarang saya dikait-kaitkan dengan kerusuhan. Saya Tim Mawar. Siapa yang tidak kenal dengan Tim Mawar? Tidak hadir dalam itu pun saya diisukan itu. Yang rugi siapa kalau saya dikaitkan? Beliau (Prabowo) kan? Ungkapnya.

Beberapa nama lain selain dua Role Actor di atas ada nama Abdul Gani Ngabalin, a.ka Kobra  yang dianggap sebagai panglima organisasi Garda Prabowo yang juga memiliki peran penting dalam aksi itu. Sebagai informasi tambahan kobra ini  merupakan anak buah Hercules penguasa Tanah Abang yang dekat dengan Prabowo.

Mayjen (purn) Soenarko mantan Danjen Kopassus yang sekarang juga berada dalam tahanan, seperti sudah diketahui banyak pihak dituduh menyelundupkan senjata bagi kepentingan aksi 21-22 Mei tersebut.

Ada nama besar lain dalam karya jurnalisme investigatif Tempo kali ini, dia adalah Habil Marati polikus PPP yang sudah malang melintang dunia politik Indonesia. Pengusaha dan Caleg PPP dari Sulawesi Tenggara pada Pemilu 2019 ditenggarai menjadi Donatur eksekusi pejabat. 

Dia memberikan uang sebesar Rp. 60 juta kepada eksekutor empat pejabat. Dan dia sempat menyemangati para eksekutor itu "demi bangsa dan negara, semangat" ujarnya. 

Namun demikian temuan-temuan ini dibantah oleh pihak Habil Marati. Melalui pengacaranya  Sugito Atmo Prawiro, Habil membantah "tak ada relevansi aktivitas pak Habil dengan isu penembakan sejumlah pejabat" ungkapnya.

Selain nama-nama besar diatas ada pula beberapa nama yang memiliki peran cukup signifikan dalam tulisan Tempo kali ini.  Diantaranya Iwan Kurniawan  yng menerima perintah dari Kivlan Zen untuk membunuh 4 pejabat, Asmaizulfi alias Fifi Ketua Gerakan Emak-Emak Peduli Rakyat yang juga merupakan pendukung Prabowo yang keterlibatannya menurut polisi menjual senjata api jenis revolver kepada Iwan senilai Rp. 50 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun