Time is ticking, tik tok...tik tok.... Hari-H di mana masa penawaran Obligasi Negara Ritel seri ORI024 dibuka kian mendekat.
Ya Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR-Kemenkeu) sudah memastikan akan mulai membuka penawaran ORI024 sesuai jadwal, yakni 9 Oktober 2023 sampai dengan 2 November 2023.
Seperti halnya seluruh penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel tahun 2023 yang sudah dilaksanakan sebanyak 5 kali , yang berbasis syariah atau konvensional, ORI024 bakal diterbitkan dalam skema dua tenor dan imbal hasil berbeda, yaitu ORI024 T3 bertenor 3 tahun dan ORI024 T6 dengan masa jatuh tempo berbeda.
Lantas berapa imbal hasil atau kupon yang akan ditawarkan kedua sub seri ORI024 tersebut?
Nah,  untuk saat ini  belum bisa diketahui publik lantaran masih dalam proses perhitungan oleh Kemenkeu sebagai pelaksana penerbitan SBN.
Mengutip keterangan dari DJPPR-Kemenkeu, dalam proses menentukan besaran kupon atau imbal hasil dalam setiap penerbitan SBN ritel, setidaknya ada lima hal yang menjadi bahan pertimbangan.
Pertama, tingkat suku bunga acuan yang dilansir Bank Indonesia, BI 7 days repo rate. Saat ini, sesuai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia 21 September 2023, seperti dilansir situs resmi BI, BI.go.id, Â suku bunga acuan BI ada di level 5,75 persen
Kedua, Tingkat suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang pada periode ini, berada di angka 4,25 persen.
Ketiga , rata-rata suku bunga deposito di bank-bank milik pemerintah. Mengutip catatan LPS secara umum rata-rata tingkat suku deposito nasional ada di level 3,84 persen.
Keempat, Pemerintah juga mencermati imbal hasil SBN yang bertenor serupa di pasar sekunder untuk kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan besaran kupon SBN ritel.
Menurut catatan PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), per 5 Oktober 2023 hari ini, SBN bertenor 3 tahun, kuponnya sebesar 6,55 persen, sedangkan yang memiliki masa jatuh tempo 6 tahun, imbal hasilnya 6,90 persen.