Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kupon ORI 023 Ditetapkan Sebesar 5,6 persen dan 6,1 Persen, Peluang Cuan Masih Terbuka Lebar

29 Juni 2023   06:02 Diperbarui: 30 Juni 2023   16:47 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah via Kementerian Keuangan, telah merilis tingkat imbal hasil atau kupon dua sub seri Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 023 yang penawarannya akan dibuka mulai Jumat 30 Juni 2023,  besok.

Mengutip informasi dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR-Kemenkeu).

Imbal hasil ORI 023 T3 dengan masa jatuh tempo atau tenor 3 tahun ditetapkan Pemerintah sebesar 5,9 persen per tahun.

Sedangkan ORI 023 T6, yang memiliki masa jatuh tempo lebih panjang yakni 6 tahun imbal hasilnya dipatok sebesar 6,1 persen per tahun.

Imbal hasil ORI 023 tersebut bersifat tetap atau fixed rate hingga waktu jatuh temponya tiba.

Besaran imbal hasil ORI 023 tersebut sedikit di bawah imbal hasil yang diperkirakan para pelaku pasar dan hasil analisa sejumlah pengamat investasi nasional.

Dan apabila dibandingkan dengan tingkat imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) Ritel yang telah diterbitkan tahun 2023 ini, yaitu sub seri Saving Bonds Ritel (SBR) 012 T2 dan SBR012 T4, dan dua Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel sub seri Sukuk Ritel (SR) 018 T3 dan SR 018 T5 serta sub seri Sukuk Tabungan (ST) 010 T2 dan ST 010 T4, imbal hasil dua sub seri ORI  023 yang penawarannya akan dibuka sehari lagi tersebut memang lebih mini.

Namun demikian, bukan berarti  ORI 023 menjadi kurang menarik, lantaran faktanya, imbal hasil yang ditawarkannya masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata suku bunga deposito berjangka waktu di atas 1 tahun bank-bank besar di Indonesia yang per Mei 2023 ini posisinya ada di angka 5,02 persen.

Meskipun pula, spread atau selisihnya dengan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 days repo rate per Juni 2023 ini yang sebesar 5,75 persen, sangat tipis, hanya 0,15 persen untuk ORI 023 T3 dan 0,35 persen dengan ORI 023 T6.

Seperti diungkapkan Direktur Surat Utang Negara DJPPR-Kemenkeu, Deni Ridwan saat penerbitan SBR 018 januari 2023 lalu, dalam menentukan tingkat imbal hasil SBN Ritel, Pemerintah mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya, suku bunga acuan BI,tingkat rata-rata suku deposito di bank-bank milik Pemerintah, dan imbal hasil obligasi acuan Pemerintah yang memiliki tenor tak jauh berbeda serta kondisi ekonomi global dan domestik dan kebutuhan pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terkini.

Jika, yang dipertimbangkan hanya suku bunga acuan BI yang tetap tak berubah di angka 5,75 persen, memang kelihatannya tak ada alasan bagi Pemerintah untuk menetapkan imbal hasil ORI 023 dibawah penerbitan SBN dan SBSN ritel sebelumnya yang imbal hasilnya relatif hampir sama, antara 6,25 persen hingga 6,45 persen per tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun