Pemerintah Indonesia Cq Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR-Kemenkeu) kembali bakal menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel, khusus bagi investor dalam negeri  pada 30 Juni 2023, 12 hari mendatang.
SBN ritel ini berjenis Surat Utang Negara (SUN) yang penerbitan dan pengelolaannya dilakukan secara konvensional, Seri Obligasi Ritel Indonesia (0RI) 023.
Instrumen investasi ritel ini merupakan penerbitan ke-4 dari rencana 7 SBN ritel yang akan ditawarkan Pemerintah tahun ini.
Mnurut Informasi yang saya dapatkan, seperti tiga SBN Ritel yang telah diterbitkan di paruh pertama tahun ini, Â ORI 023 akan memiliki 2 jangka waktu jatuh tempo atau tenor berbeda
Sepertinya DJPPR-Kemenkeu, "ketagihan" dengan keberhasilan penerbitan SBN Ritel dengan 2 jenis tenor, lantaran terbukti ampuh memberi manfaat lebih, terutama bagi investor yang berminat mengoptimalkan potensi cuannya.
Ini pertama kalinya penerbitan ORI yang salah satu fiturnya dapat diperdagangkan kembali alias tradeable memiliki dua masa jatuh tempo dalam satu penerbitan.
Konsekuensi dari memiliki dua tenor berbeda adalah imbal hasil yang diberikan pun bakal lain, yang lebih lama tenornya maka semakin besar pula imbal hasilnya.
Memang besaran imbal hasil yang ditawarkan ORI 023 belum dirilis, karena biasanya  hal tersebut dilakukan 2 hari sebelum masa penawaran dibuka ke publik.
Namun yang jelas imbal hasilnya sudah pasti di atas rata-rata suku bunga deposito rupiah di bank-bank besar di Indonesia yang pada Mei 2023 angkanya ada di kisaran 3,25 persen dan juga akan lebih besar dari Suku Bunga Acuan Bank Indonesia 7 Days Repo Rate (BI7DRR) yang menurut keputusan Rapat Dewan Gubernur BI bulan Mei 2023, berada di level 5,75 persen.
Keuntungan lain dari ORI 023 seperti halnya instrumen investasi SBN ritel lainnya adalah pajak dari imbal hasilnya hanya 10 persen, sedangkan pajak atas bunga deposito sebesar 20 persen.
Lebih jauh lagi, jika kita berbicara cuan, potensi keuntungan dari ORI 023 bukan hanya dari imbal hasil yang ditawarkan, tetapi ada potensi cuan dari selisih harga beli dan harga jual atau capital gain, instrumen keuangan ini bisa diperdagangkan kembali di pasar sekunder antar investor domestik.
Eit tapi jangan lupa, setiap ada potensi capital gain, pasti akan ada kemungkinan capital loss. Agar terhindar dari kerugian, ya jangan dijual sebelum masa jatuh temponya.
Selain itu, dengan berinvestasi di ORI 023 berarti berkontribusi langsung terhadap pembangunan negeri ini, karena seluruh investasi yang ditanamkan oleh masyarakat Indonesia melalui ORI 023 atau SBN Ritel lain  seluruhnya digunakan untuk membangun negeri via pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dan mendorong  kemandirian  pembiayaan pembangunan serta memperluas basis investor di dalam negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H