Jagat maya kini tengah diramaikan dengan foto masyarakat yang ramai mengunjungi Pantai Ancol kawasan wisata di Pantai Utara Jakarta yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam foto tersebut tampak kawasan pantai dipenuhi oleh para wisatawan yang datang ke Ancol untuk mengisi waktu liburan Lebaran tahun ini.
Lantas beberapa warganet menyandingkan potret pengunjung yang membeludak di Ancol tersebut dengan foto-foto keramaian upacara keagamaan di Sungai Gangga India beberapa saat sebelum di sana ada ledakan kasus positif baru Covif-19.
Sebenarnya tak hanya di DKI, kejadian masyarakat yang ramai-ramai mengunjungi tempat wisata, di berbagai daerah lain pun hal ini terjadi.
Pantai Pangandaran misalnya yang berada di kawasan Selatan Jawa Barat diberitakan ramai juga dikunjungi masyarakat, foto-foto keramaian di sana pun tersebar di media sosial.
Melihat kenyataan ini paling kita hanya bisa mengelus dada seraya berdoa
 "semoga lonjakan kasus positif baru Covid-19 seperti di India tak terjadi di Tanah Air kita tercinta ini"
Sebelumnya kita pun melihat bagaiamana masifnya para pemudik di lokasi check point di pintu keluar wilayah Jabodetabek yang membuat para petugas kewalahan membendungnya.
Pemerintah Indonesia sudah melarang mudik tetapi hasrat mereka ber-lebaran di kampung halaman sepertinya sudah tak terbendung
Selain jika diamati kebijakan pemerintah terkait mudik dalam rangka Idulfitri tahun ini juga sepertinya dilakukan dengan setengah hati.Â
Namun demikian aturan seketat apapun tanpa kesadaran dari masyarakat untuk mematuhi  kebijakan larangan mudik dan protokol kesehatan ya percuma.
Pun demikian dengan urusan wisata saat libur Lebaran. Alangkah lebih baiknya sejak awal pemerintah melarang pembukaan kawasan wisata di manapun di seluruh Indonesia.
Walaupun hal ini jika dilakukan akan menghantam sangat keras kondisi pariwisata di Indonesia. Tapi ya itulah menurut saya merupakan jalan terbaik agar penularan Covid-19 tidak membludak seperti di IndiaÂ
Berharap banyak pada masyarakat Indonesia untuk berdisiplin mematuhi protokol kesehatan 5M, seperti pungguk merindukan bulan.
Aturan yang jelas-jelas melarang saja diterjang, bahkan oleh beberapa ormas keagamaan didukung untuk dilanggar.
Seharusnya masyarakat sadar bahwa segala aturan yang dikeluarkan untuk mencegah penularan Covid-19 lantaran pemerintah itu sayang, agar masyarakat Indonesia tak tertular virus laknat tersebut.
Sebagai masyarakat bantulah dengan cara mematuhi aturan tersebut, lebih baik di rumah saja, Â jika pun terpaksa harus keluar patuhi prokes.
Melihat kondisi belakangan, sepertinya sekarang kita harus bersiap menghadapi ledakan kasus positif Covid-19 baru.
Pemerintah harus menyiapkan rumah sakit, peralatan dan tenaga medis yang cukup untuk mengantisipasi ledakan kasus yang harapannya tak terjadi.
Semoga ketakutan ini, sebatas ketakutan saja tak benar-benar terjadi.Â
