Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Hindari Investasi Bodong, Pilih Investasi yang Pasti-pasti Saja

27 Januari 2020   06:40 Diperbarui: 27 Januari 2020   10:21 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagai kisah pilu akibat tertipu  investasi bodong yang belakangan marak, membuat kita terenyuh. Uang yang mereka kumpulkan bertahun-tahun harus raib tak tentu rimbanya.

Termakan iming-iming imbal hasil yang tinggi merupakan salah satu penyebab utama mereka berminat menanamkan uangnya di investasi yamg kemudian diketahui merupakan kaleng-kaleng.

Paling mutakhir, Memiles sebuah institusi investasi bodong di Surabaya berhasil menghimpun uang nasabah sebesar Rp. 750 miliar.

Padahal sejak Agustus 2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memasukan Memiles ke dalam investasi terlarang, anehnya tetap saja masih banyak peminatnya.

Sebelumnya, Kampung Kurma yang menawarkan investasi perumahan syariah bodong, dikombinasikan dengan iming-iming keuntungan dari kebun kurmanya.

Q-Net, bisnis dengan skema money games lewat mekanisme piramida. Yang lumayan heboh, dengan jumlah korban cukup banyak adalah Koperasi Pandawa Depok.

Tak kurang Rp.1,1  triliun uang nasabah raib akibat investasi yang memakai sistem gali lubang tutup lubang  atau dalam dunia investasi lebih dikenal dengan nama Skema Ponzi atau Ponzi Scheme.

Herannya, meskipun sosialisasi sudah kerap dilakukan oleh Otoritas yang berwenang, bahkan sampai ke pelosok-pelosok, tetap saja korban investasi bodong terus berjatuhan.

Setiap kasus investasi bodong terbongkar, media meliputnya dengan sangat intens, begitupun di media sosial pasti viral kemana-mana.

Selain itu pemerintah pun terus memperdalam cakupan investasi, dengan berbagai produk investasi ritel yang dikeluarkan oleh negara ataupun berbagai lembaga investasi resmi swasta.

Namun tetap saja ketika ada investasi bodong korbannya selalu masif. Sebenarnya sederhana saja untuk meng-identifikasi bahwa investasi tersebut bodong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun