4 Fakta Candi Borobudur yang Belum Banyak Orang Tahu
Candi Borobudur menyimpan banyak cerita sejarah di masa lalu. Wonderful Indonesia, bisa jadi ungkapan yang pas untuk mengagumi salah satu saksi bisu sejarah perjalanan bangsa yakni Candi Borobudur.
Beberapa pertanyaan yang sering muncul saat melihat kemegahan bangunan candi ini adalah bagaimana mendirikan bangunan sebesar itu? apalagi masa lampau jelas belum ada ilmu konstruksi dan arsitektur? kok bisa?
Sejarah mencatat, Candi Borobudur dibangun pada era kekuasaan dinasti Syailendra sekitar abad ke-9 dibawah kepemimpinan Samaratungga. Di tahun yang sama, Samaratungga memerintahkan arsitek bernama Gunadarma untuk mulai membangun Candi Borobudur.
Diperkirakan, proses pembangunan Candi Borobudur memakan waktu 50 hingga 70 tahun. Bahkan, banyak sumber menyebut, hingga akhir hayatnya sang arsitek Gunadarma tidak sempat melihat mega karyanya selesai dibangun.
Kata Borobudur atau "Vihara Buddha Uhr" dalam bahasa sansekerta merujuk pada arti Biara Buddha di bukit. Singkatnya, pemilihan nama Borobudur sesuai dengan letaknya yang berada di sepanjang hamparan area bukit. Tempat ini menjadi pusat peribadahan umat budha di pulau jawa pada waktu itu.
Perjalanan sejarah Candi Borobudur mengalami pasang surut. Diketahui, Candi Borobudur juga sempat terkubur abu vulkanik akibat letusan Gunung Merapi kuno. Akibatnya, hingga beberapa saat Candi Borobudur dilupakan dari catatan sejarah.
Ada hal menarik lain pada bangunan Candi Borobudur. Jika diperhatikan, di setiap dinding Candi Borobudur dipenuhi oleh relief yang membuat kita seolah sedang membaca lembaran buku sejarah.
Tiap bagian relief tersebut memiliki alur cerita masing masing. Para ahli memperkirakan setidaknya Candi Borobudur memiliki 1460 panel relief cerita serta 1212 panel relief dekoratif.
Dari ribuan relief yang ditemukan di Candi Borobudur, kelompok seniman yang tergabung dalam Sound of Borobudur menemukan fakta baru yang menyatakan bahwa Candi Borobudur dimasa lampau pernah menjadi pusat peradaban musik nusantara.
Hal ini karena, ditemukan adanya 226 relief yang menggambarkan alat musik. Masing masing terpahat pada 40 panel relief dengan menampilkan lebih dari 40 jenis instrumen alat musik.