JUBLEG MAKANAN KHAS SEMARANG
Jubleg merupakan makanan khas yang terbuat dari sayur gude dan parutan kelapa. Jubleg ini merupakan makanan yang ada sejak jaman penjajahan. Dikala penjajahan jubleg ini dimasak karena masyarakat indonesia saat itu tidak bisa membeli beras, sehingga masyarakat indonesia jaman dulu memanfaatkan tanaman Gude untuk membuat bahan makanan. Kemudian jubleg menjadi makanan kaum bawah, dan dimakan menggunakan ketela bakar atau rebus.
Saat ini Jubleg sudah jarang ditemui lagi, hanya ada segelintir orang yang bisa memasaknya. Mungkin dalam beberapa tahun kedepan jubleg bisa jadi hilang, ini karena masyarakat sekarang mulai melupakan makanan khas ini. Sehingga dalam pencarian makanan ini sudah sangat langka.
Selain itu Jubleg sangat pas dimakan dengan nasi hangat dengan sambel merah yang membuat rasa pedas dan gurih dari parutan kelapanya. Akan tetapi jika dimakan dengan porsi banyak juga membuat enek dan merasa tidak enak. Itu disebabkan karena jubleg merupakan makanan yang berasa manis, sehingga jika dimakan terlalu banyak menimbulkan rasa enek.
Masyarakat luas mungkin menganggap jubleg adalah bongko. Itu disebabkan karena bahan baku pembuatannya sama, tetapi rasa dari jubleg dan bongko itu beda. Bongko adalah makanan yang menyerupai jubleg tetapi padat karena pembuatannya menggunakan daun pisang untuk membungkusnya dan dikukus sampai padat. Rasa dari bongko sendiri juga berbeda, bongki cenderung asin gurih dan jubleg memiliki rasa manis gurih serta tekstur jubleg ini cair kental.
Pembuatan jubleg juga memakan waktu yang sedikit lama. Karena dalam membuat jubleg harus merendam bahan utamanya selama 1 hari. Sayur Gude ini jika tidak direndam semalaman akan memberikan rasa yang sedikit pahit.Â
Kemudian dicampurkan dengan parutan kelapa, dan setelahnya di masak dengan bumbu jubleg yaitu bawang putih, bawang merah, laos, gula dan garam. Setelah tercampur kemudian diberi air sedikit demi sedikit hingga teksturnya menjadi kental. Kekentalan air jubleg ini diakibatkan oleh parutan kelapa yang mengeluarkan santan, tetapi jika airnya terlalu banyak juga mengakibatkan cair.