Mohon tunggu...
Feri YuniAsiyah
Feri YuniAsiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Medan

17:32

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pembuatan MgSO4 dari Dolomit Terkalsinasi

22 Mei 2024   06:10 Diperbarui: 22 Mei 2024   06:38 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dolomit terkalsinasi, juga dikenal sebagai magnesia kapur, adalah bahan yang diperoleh dari proses kalsinasi dolomit, yaitu batu kapur yang kaya akan magnesium dan kalsium karbonat. Dolomit terkalsinasi banyak digunakan dalam berbagai industri, seperti konstruksi, pertanian, dan manufaktur. dolomit sendiri merupakan batuan alam yang berbasis pada mineral karbonat seperti halnya batu  kapur kalsit dan magnesit. Nama mineral dolomit berasal dari nama ahli mineral dari perancis yang bernama Deodat de Dolomieu. 

Adapun Proses Pembuatan Dolomit Terkalsinasi ialah dengan:
Penambangan dan Pengolahan Dolomit: Dolomit ditambang dari batuannya dan dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil.
Potongan-potongan dolomit kemudian dihaluskan menjadi bubuk dengan ukuran yang seragam.
Kalsinasi:

Bubuk dolomit dimasukkan ke dalam kiln (tungku pembakaran) dan dipanaskan pada suhu tinggi, biasanya antara 700°C hingga 900°C.
Pada suhu tinggi, kalsium karbonat (CaCO3) dan magnesium karbonat (MgCO3) dalam dolomit terurai, melepaskan karbon dioksida (CO2) dan menghasilkan kalsium oksida (CaO) dan magnesium oksida (MgO).
Reaksi kimianya adalah sebagai berikut:
CaMg(CO3)2 -> CaO + MgO + 2CO2
Proses kalsinasi biasanya berlangsung selama beberapa jam, tergantung pada suhu dan ukuran kiln.
Pendinginan dan Penghalusan:

Setelah kalsinasi, dolomit terkalsinasi didinginkan dan dihaluskan kembali menjadi bubuk halus.
Bubuk halus ini kemudian dikemas dan disimpan untuk digunakan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Dolomit Terkalsinasi:

Kualitas dolomit: Kualitas dolomit baku akan mempengaruhi kualitas dolomit terkalsinasi. Dolomit dengan kandungan magnesium dan kalsium karbonat yang tinggi dan kadar pengotor yang rendah akan menghasilkan dolomit terkalsinasi dengan kualitas yang lebih baik.
Suhu kalsinasi: Suhu kalsinasi yang tepat sangat penting untuk menghasilkan dolomit terkalsinasi dengan sifat yang diinginkan. Suhu yang terlalu rendah dapat menghasilkan dolomit terkalsinasi yang tidak lengkap, sedangkan suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan dekomposisi dolomit terkalsinasi.
Waktu kalsinasi: Waktu kalsinasi juga penting untuk memastikan bahwa semua kalsium karbonat dan magnesium karbonat telah terurai. Waktu kalsinasi yang terlalu singkat dapat menghasilkan dolomit terkalsinasi yang tidak lengkap, sedangkan waktu kalsinasi yang terlalu lama dapat menyebabkan dekomposisi dolomit terkalsinasi.
Penggunaan Dolomit Terkalsinasi:

Dolomit terkalsinasi memiliki berbagai macam penggunaan, antara lain:


Bahan konstruksi: Dolomit terkalsinasi digunakan sebagai bahan baku semen, mortar, dan beton.
Bahan pertanian: Dolomit terkalsinasi digunakan sebagai pengapuran tanah untuk meningkatkan kesuburan tanah dan pH tanah.
Bahan manufaktur: Dolomit terkalsinasi digunakan dalam berbagai macam produk manufaktur, seperti kaca, keramik, dan refraktori.
Kesimpulan:

Dolomit terkalsinasi adalah bahan yang penting dengan berbagai macam penggunaan. Proses pembuatan dolomit terkalsinasi melibatkan penambangan dan pengolahan dolomit, kalsinasi, dan pendinginan dan penghalusan. Kualitas dolomit terkalsinasi dipengaruhi oleh kualitas dolomit baku, suhu kalsinasi, dan waktu kalsinasi. Dolomit terkalsinasi digunakan dalam berbagai macam industri, seperti konstruksi, pertanian, dan manufaktur.

Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari ekstraksi yaitu : pengaruh waktu bahwa semakin lama waktu pengadukan larutan maka magnesium terekstraksi makin meningkat. Pengaruh konsentrasi asam sulfat, peningkatan kandungan magnesium terekstraksi semakin tinggi karena penambahan asam sulft dapat meningkatkanlaju kecepatan reaksi.   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun