Mohon tunggu...
Tieni Feranica
Tieni Feranica Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Analog vs Media Digital

13 Februari 2018   19:58 Diperbarui: 13 Februari 2018   20:02 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: kashmirdespatch.com

Saat ini, setiap orang semakin dimudahkan dalam mengakses informasi maupun membagikan informasi melalui berbagai media yang ada. Bagi seorang penulis, perlu kita ketahui bahwa pembaca akan memperhatikan berbagai hal yang akan menjadi pertimbangannya, apakah akan membaca tulisan tersebut atau tidak, baik itu di media analog maupun di media digital. Lebih lanjut, Brian Caroll dalam bukunya yang berjudul Writing for Digital Media pada chapter2 membahas mengenai media analog dan media digital.

Dalam buku tersebut kita bisa melihat beberapa hal terkait dengan media analog (cetak) dan media digital dalam berbagai hal. Hal sederhana yang bisa dilihat adalah adanya kolom komentar pada media digital. Orang yang sering membaca artikel online pasti tahu bahwa di akhir tulisan yang mereka baca, terdapat kolom komentar untuk mereka bisa menyampaikan opini mereka maupun menanggapi opini orang lain, sehingga terjadi interaksi di dalamnya. Hal ini lah yang membedakan media digital dan media analog. Bahwa media analog bersifat satu arah, orang hanya bisa membaca konten tanpa berinteraksi.

Berbicara mengenai media digital dan media analog, keduanya dapat memenuhi kebutuhan setiap orang akan informasi. Fakta bahwa akses setiap orang dalam menulis artikel di media digital menjadi semakin mudah tentu membuat banyaknya penulis-penulis yang bermunculan dengan berbagai tulisan mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa ketika kita ingin mencari hal tertentu di search engine, banyak artikel akan muncul. Tentu saja itu membuat kita bingung ingin membaca yang mana. Hal ini seringkali membuat kita membuka beberapa di antaranya, namun tidak selalu membaca semuanya. Kita akan menyeleksi mana artikel yang memiliki tulisan yang baik. Oleh karena itu, sama halnya dengan media analog yang rata-rata memiliki teknis penulisan yang baik, menulis di media digital juga harus memperhatikan teknis penulisan, seperti: tidak typo. Sehingga menghasilkan artikel yang menarik dan mengundang pembaca.

Kita juga dapat melihat bahwa saat ini banyak orang mengharapkan agar informasi yang mereka baca itu selalu berkembang, dalam artian muncul informasi baru terkait suatu berita yang sama. Misalnya terkait penyerangan gereja St. Lidwina Gedog, pemberitaan awal hanya menjelaskan terkait adanya penyerangan, beberapa saat kemudian muncul artikel baru yang menjelaskan identitas dari pelaku penyerangan. Dalam hal ini, media cetak memerlukan waktu sedikit lebih lama untuk menerbitkan artikel karena prosesnya yang lebih panjang. Berbeda dengan media cetak, media digital justru tidak terikat dengan waktu. Kapan pum, para penulis dapat dengan mudahnya menerbitkan, menghapus, merevisi artikel maupun menambahkan artikel baru sesuai dengan perkembangan informasi terkait dengan artikel yang sebelumnya telah diterbitkan. 

Mudahnya menerbitkan suatu artikel di media digital membuat kredibilitas menjadi sebuah masalah bagi para pembaca. Kesan pertama ketika pembaca mengakses suatu web dapat mempengaruhi kredibilitas. Kesalahan teknis seperti typo, jarang memperbarui isi situs, penampilan situs yang tidak terlihat meyakinkan dan informasi kontak yang kurang memadai, dapat mengurangi kredibilitas sebuah situs. Beberapa hal yang dapat meningkatkan kredibilitas dan harus diperhatikan adalah:

* Navigasi dan desain situs yang mudah digunakan

* Memiliki grafik yang berkualitas tinggi

* Memiliki penulisan yang baik

* Memiliki informasi kontak yang lengkap (email, nomor telepon)

* Isi / artikel situs selalui diperbarui

* Muncul di halaman pertama hasil search engine

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun