Mohon tunggu...
Humaniora

Membangun Kepercayaan adalah Kunci Suksesnya Guru BK

1 April 2018   19:44 Diperbarui: 1 April 2018   19:51 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cityofpinebluff.com

Tugas seorang guru bk adalah memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap konselinya. Bimbingan dan pengarahan yang diberikan akan menyesuaikan kebutuhan dari konseli ataupun masalah yang dihadapi konseli. Namun apa jadinya jika konseli tidak mau bercerita tentang keluh kesahnya kepada guru bk?

Hal ini seringkali terjadi dalan ranah bimbingan konseling. Mengapa hal ini bisa terjadi? Permasalahan ini dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

- Konseli tidak menghendaki atau tidak memiliki keinginan untuk datang ke guru bk. Biasanya hal ini terjadi kepada konseli yang terlibat masalah di sekolahnya, sehingga mau tidak mau dia harus mendatangi guru bk atas dasar keterpaksaan.

- Konseli meragukan guru bk. Meragukan disini berarti bahwa konseli menganggap guru bk akan membocorkan apa yang akan disampaikan oleh konseli.

Dari faktor diatas ada dua hal yang dapat dilakukan, yaitu mendekati dan membangun kepercayaan konseli kepada konselor. Pendekatan yang dilakukan janganlah dengan paksaan ataupun dengan tuntutan. Sedangkan membangun kepercayaan disini dapat dilakukan setelah pendekatan terhadap konseli berhasil dengan baik.

Pada tahapan membangun kepercayaan ini, konselor atau guru bk dapat melakukannya dengan berbagai hal. Diantaranya:

> Memberikan keyakinan kepada konseli bahwa semua yang akan disampaikan tidak akan dibocorkan oleh konselornya.

>  Keterbukaan seorang konselor dengan menceritakan masalah yang hampir sama dialami oleh konselinya.

> Memfokuskan pada perasaan seorang konseli. Karena jika kita sudah mengetahui perasaan hati dari konseli, maka tidak akan sulit bagi konseli untuk percaya dan yakin kepada konselornya.

Jika kepercayaan sudah terbangun dengan baik, maka proses bimbingan dan konseling akan berjalan sesuai yang diinginkan. Selamat mencoba dan semoga sukses.

Semoga artikel ini bermanfaat.. Apabila ada sesuatu yang kurang berkenan silahkan kritik dan sarannya disampaikan. Penulis juga sangat mengharapkannya. Terimakasih..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun