[caption id="attachment_239566" align="aligncenter" width="640" caption="graphic by @fenomenye"][/caption] Namanya penjual pastinya harus aktif menawarkan barang dagangannya dong. Tapi penjual yang baik mestinya nggak bikin calon pembeli merasa terganggu dong. Saya perhatikan, hampir rata-rata penjual (baca: pramuniaga atau SPG) di toko atau counter baju sering memberikan jawaban yang nggak nyambung saat pertanyaan atau permintaan saya sebagai calon pembeli gagal dipenuhi. “Mbak, kaos yang ini ada ukuran L nggak?” “Emm, sebentar ya Mas…” jawab si Mbak, kemudian nyari-nyari sebentar di rak tumpukan kaos. “Adanya yang ini Mas…” beberapa saat kemudian si Mbak memamerkan kaos bercorak lain dengan ukuran L. “Maksud saya, yang gambarnya seperti ini Mbak…” kata saya. “Habis Mas,” si Mbak pun menggeleng. Lha wong, saya maunya gambar burung kok dikasih gambar bebek. Saya kan nggak nyari ukuran L semata, tapi kaos bergambar burung yang ukurannya L. Kenapa ya si Mbak pramuniaga tidak bilang begini: “Maaf Mas, ukuran L untuk yang model itu habis. Mungkin bisa pilih yang model lain?” Nah, begitu kan lebih enak. Daripada langsung nyodorin model yang belum tentu disukai pembeli.