Apa sih itu festival sound horeg???
Ngomong - ngomong soal sound horeg, pasti kalian tidak asing lagi dengan suatu festival ini. Sound horeg adalah alat pengeras suara dengan volume yang sangat tinggi, biasanya dipadukan dengan lagu-lagu dj remix yang dominan bass. Istilah "horeg" dikaitkan dengan suara overload atau suara yang “pecah” akibat volume terlalu keras. Bagi sebagian masyarakat, sound horeg dianggap sebagai simbol hiburan karena menghadirkan suasana pesta yang meriah dan berbeda dari hiburan konvensional.
Fenomena “sound horeg” semakin banyak digunakan dalam berbagai acara, mulai dari hajatan, karnaval, hingga kegiatan di desa. Sound horeg yang identik dengan suara musik keras dan dentuman bass yang mendominasi, memang mampu menciptakan suasana meriah. banyak anak muda sound horeg sering dianggap hiburan seru dan murah bareng teman-teman. Sayangnya, banyak yang tidak sadar bahayanya karena kerusakan telinga munculnya pelan-pelan. Di balik kemeriahannya terdapat dampak negatif yang serius bagi kesehatan pendengaran.
Salah satu dampak utama dari sound horeg adalah gangguan pendengaran. Suara bass overload yang didengar terus-menerus bisa membuat telinga kehilangan kemampuan mendengar secara perlahan. Bahkan dalam jangka panjang, risiko tuli permanen bisa terjadi. Selain masalah pendengaran, suara keras dari sound horeg juga dapat memicu sakit kepala, pusing, hingga stres. Getaran dan kebisingan yang berlebihan membuat otak bekerja lebih keras dalam memproses suara. Hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur dan menurunkan konsentrasi.
Meskipun sound horeg dianggap sebagai hiburan yang menyenangkan tetapi dampak buruknya terhadap kesehatan pendengaran tidak bisa diabaikan. Kesadaran masyarakat untuk membatasi volume, durasi paparan, serta menggunakan pelindung telinga menjadi langkah penting agar hiburan tetap aman tanpa merusak kesehatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI