Hai, hai, balik lagi dengan Fenni Bungsu di laman blog Kompasiana membahas mengenai kesehatan. Pasalnya materi tentang dunia sehat ini begitu kompleks dan luas, salah satunya adalah yang terkait dengan rokok. Bahasan tersebut menjadi pokok yang seakan belum menemui titik terang penyelesaian karena masih jadi perbincangan hangat. Mungkin banyak yang sudah memaparkan bagaimana strategi jitu mengurangi konsumsi rokok. Hanya saja ada yang berhasil, dan masih ada pula yang belum. Â
Inilah acap kali menjadi bahan pemikiran mengapa seseorang dapat berhenti dari rokok, dan mengapa pula masih ada yang belum mau berhenti. Dorongan dan dukungan kerap diberikan agar seseorang paham bahwa apa sih manfaat yang diperoleh dari merokok. Bukankah malah lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya?
Yups mudharat di sini dapat dicontohkan seperti asapnya dapat mengganggu orang lain bahkan menyebabkan kesehatannya pun dapat pula terganggu. Uang yang digunakan untuk membeli rokok lebih banyak dikeluarkan padahal ada kebutuhan primer yang lebih mendesak. Kesehatan si perokok itu sendiri yang tanpa disadari dapat pula menumbuhkan ragam gangguan, seperti pada jantung, paru-paru, bahkan ke saraf otak.