Mohon tunggu...
Felix Kristiyanto Askalim
Felix Kristiyanto Askalim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Informatika - Fakultas Teknologi Informasi - UKSW

semoga artikel saya bisa menambah wawasan pembaca

Selanjutnya

Tutup

Financial

Teknik Investasi di Pasar Modal sebagai Solusi Ekonomi di Tengah Pandemi

7 Juli 2021   20:25 Diperbarui: 7 Juli 2021   20:37 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ditengah pandemi Covid-19 yang berdampak buruk bagi kegiatan ekonomi, terutama di kalangan menengah kebawah, mulai muncul tren baru untuk berinvestasi, baik di pasar modal Indonesia, Luar negeri, maupun trading forex, dan trading cryptocurrency. Munculnya tren ini disebabkan dari generasi milenial yang ingin mencoba, dan tergiur dengan hasil dan profit instan yang didapat kan orang orang dari investasi dan trading yang mereka lihat di web video terkemuka. Banyak dari generasi milenial yang bahkan tanpa pikir panjang langsung terjun dan menginvestasikan semua uangnya di pasarmodal, tanpa tahu apa itu investasi yang sebenarnya.

Ditengah pandemi virus corona, perusahaan sekuritas justru mencatakan penambahan investor baru. Direktur Retail dan Treasury Mandiri Sekuritas, Theodora VN Manik mengatakan, di masa pandemi ini, hampir mendekati 95% nasabah ritel melakukan transaksi secara daring. Dari perseroan juga mencatatkan peningkatan investor baru lebih dari 50% dibanding periode yang sama tahun 2019. Sampai dengan enam bulan pertama 2020, Mandiri Sekuritas mencatatkan peningkatan sebanyak lebih dari 26.000 nasabah baru untuk segmen ritel menjadi total 145 ribu nasabah.

Kenaikan investor ritel ini tidak hanya dialami di Indonesia saja, melainkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara Pasalnya, alokasi dana generasi milenial yang tadinya konsumtif, disaat pandemi mulai diarahkan untuk berinvestasi dipasar modal. Hingga terlihat jelas bahwa investor ritel mendominasi rata rata transaksi harian.

Tetapi dibalik itu, banyak yang tidak paham apa itu dunia investasi. Masyarakat cenderung langsung terjun begitu saja tanpa terlebih dahulu mempelajari tentang manajemen keuangan, investasi, bandar, sekuritas, dan hal hal yang berkaitan dengan investasi lainnya. Seperti kebanyakan generasi milenial hanya tergiur dengan hasil besar dalam waktu singkat, padahal kenyataanya berbeda. Karena di pasar modal bukan hanya terdiri dari investor ritel saja, melainkan ada juga market  maker / bandar, manajer investasi, yang tentu saja menguasai seluruh pergerakan saham di tiap perusahaan. Karena di tiap tiap saham pun sudah pasti memiliki "pengatur harga" yang biasanya disebut bandar/market maker, manajer investasi pun juga ikut didalamnya.

Ada banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk bisa memahami bagaimana investasi yang baik dan benar. Entah itu untuk investasi jangka pendek, maupun investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek sendiri biasanya dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, yaitu bisa 1 hari jual beli, atau dalam 1 minggu. Untuk investasi jangka panjang sendiri biasnya dilakukan dalam kurun waktu 5-10 tahun. Selain itu, sumber keuntungannya pun berbeda beda. Ada yang dari capital gain, maupun dividen. Dalam capital gain, keuntungan didapat dari selisih harga jual -- selisih harga beli saham. Sementara itu, keuntungan dividen didapatkan dari pembagian keuntnga perusahaan tiap tahun kepada setiap pemegang sahamnya.

Karena berinvestasi melalui reksadana atau manajer investasi, dinilai lebih aman, dibandingkan jika kita terjun langsung tanpa mengetahui apapun tentang dunia investasi. Di reksadana, uang kita dikelola oleh manajer investasi untuk digunakan untuk membeli beberapa saham maupun obligasi yang nantinya akan menghasilkan return per tahun. Tetapi meskipun dinilai lebih aman, lebih banyak para ahli yang lebih memilih terjun langsung ke sekuritas dan membeli saham secara mandiri karena bisa mengetahui saham apa yang dibeli, bisa mengatur berapa loss dan profit yang dibutuhkan secara langsung. Dan tentu dengan terjun langsung, memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menghasilkan return yang lebih tinggi tanpa melihat resiko kerugian yang tinggi pula.

Meskipun begitu, tidak lantas membuat seseorang bisa langsung terjun begitu saja ke pasar saham. Ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan, seperti tren, market, pergerakan asing, dll. Agar tidak mengalami kerugian disaat berinvestasi di pasar saham. Tentu saja harus dibekali dengan teknik teknik yang bisa menuntun kita agar bisa mempertimbangkan setiap transaksi yang dilakukan. Terkecuali untuk orang orang yang menginvestasikan uangnya lewat reksadana/manajer investasi, dan bukan langsung ke sekuritas/perusahaan tertentu.

Perlu juga dipahami bahwa pasar modal bukanlah tempat perjudian dan mencari peruntungan dimana kita bisa mendapatkan untung dengan cepat. Sesuai namanya, Pasar modal adalah tempat dimana emiten/perusahaan untuk mencari modal dengan merelakan sebagian hak milik emiten tersebut untuk digunakan demi kepentingan operasional maupun hal lain dari perusahaan. Tetapi kenapa tidak ada orang dalam dari suatu perusahaan yang membeli sahamnya sendiri?, karena hal itu tidak diperbolehkan, dan akan dikenakan sanksi jika ketahuan, tetapi disisi lain, ada juga peraturan yang mengatakan bahwa tiap emiten harus mampu me maintenance harga dari saham saham mereka agar tidak merugikan para investor ritel. Maka dari itu, untuk menjaga harga tetap stabil, sebuah emiten perlu memberikan berita positif di publik. Selain itu, untuk menjaga dan menetapkan harga, suatu emiten juga memerlukan bantuan orang diluar perusahaan sebagai "jembatan". Yang dimaksud disini adalah "market maker/bandar" dimana mempunyai modal yang besar dan mampu menggerakkan harga dari suatu saham. Ingat dengan prinsip ekonomi "harga akan naik jika permintaan lebih besar daripada penawaran, dan akan turun jika penawaran lebih besar daripada permintaan". Yang dimaksud disini ialah dari segi modal besar yang mampu menggerakkan harga saham suatu emiten.

Ada banyak sekali teknik yang digunakan oleh para ahli dalam dunia saham untuk menghasilkan return yang lumayan besar, didampingi modal yang besar pula, karena jika modal kita kecil, teknik apapun yang kita lakukan, dan dari manapun profit kita (capital gain/dividen) maka return yang kita dapatkan juga akan kecil. Misalnya untuk capital gain dengan kenaikan rata rata per hari adalah 2% dan dividen pertahun di angka 6%/lot. Maka untuk bisa menghasilkan return diatas 3 juta perbulan dibutuhkan paling tidak 50 juta keatas untuk mendapatkan return yang sesuai target. Tapi dengan kemauan untuk belajar, sedikit demi sedikit kita bisa mengumpulkan modal sambil belajar teknik teknik yang dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal di pasar modal.

  • Analisis Fundamental - Analisis fundamental merupakan teknik analisis saham yang fokus pada beberapa faktor seperti kinerja perusahaan yang bersangkutan, persaingan usaha, industri, hingga kondisi ekonomi baik ekonomi makro maupun mikro. Lewat analisis ini, dapat terlihat dengan jelas apakah saham dari sebuah perusahaan sehat atau tidak. Data data dari analisis tersebut akan bisa digunakan sebagai acuan untuk membeli saham. Dan biasanya teknik ini digunakan untuk berinvestasi dengan jangka waktu panjang  dari 5-10 tahun. Dengan emiten seperti BRII, BBCA, SIDO, dll.
  • Analisis Teknikal - Analisis teknikal adalah cara menganalisis pergerakan harga aset di pasar finansial menggunakan perangkat statistik, serperti grafik dan rumus matematis. Tujuannya adalah agar investor atau trader dapat menilai kondisi pasar saat ini berdasarkan histori harga di masa lampau, sekaligus memberikan gambaran atau prediksi tentang pergerakan pasar di masa depan. Analisisi ini dapat digunakan oleh investor maupun trader, meskipun tujuan mereka berbeda. Bagi investor, analisis teknikal dapat membantu untuk menentukan kapan saat yang tepat untuk membeli suatu saham guna disimpan dalam jangka panjang. Dan bagi trader, analisis ini digunakan untuk menentukan saham pilihan yang berpotensi profit dalam jangka pendek. Dengan emiten seperti GIAA,FREN, TLKM, BUMI.
  • Analisis Bandarmologi - Analisa bandarmologi adalah analisa yang digunakan investor dengan melihat pergerakan bandar saham untuk mengetahui pergerakan saham dalam waktu dekat. Analisa yang fokus membaca pergerakan para big player yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan harga saham yang mereka kuasai. Seperti yang tadi sudah dijelaskan, bandar/market maker memiliki modal yang cukup besar untuk mengerakkan harga sebuah saham. Dengan membanjiri permintaan dengan 1 milyar lot untuk menaikkan beberapa persen harga, maupun membanjiri penawaran untuk menurunkan harga beberapa persen. Dan hampir semua saham bisa dianalisa dengan teknik analisis bandarmologi ini.

Selain dari segi teknik, dalam dunia investasi kita juga diperlukan pengalaman yang cukup agar terbiasa dengan kondisi dan perubahan perubahan yang terjadi di pasar modal. Selain dari pengalaman, kita juga diharuskan memiliki mental yang cukup kuat agar bisa dengan tepat melakukan manajemen keuangan dengan baik. Dari sini sudah bisa ketahui bahwa dalam investasi tidak bisa sembarangan. Kita tidak bisa bermain tebak tebakan, apalagi ikut ikutan dalam berinvestasi jika kita tidak tau apa itu investasi. Selain itu, kita juga perlu menanamkan komitmen dalam diri kita.

Berinvestasi saham tidak melulu soal kemahiran, tapi juga soal pentingnya menjaga semangat agar tetap konsisten. Seperti halnya menanam benih, kita perlu rajin mehyiram secara rutin agar benihnya dapat tumbuh menjadi tunas, lalu menjadi tanaman yang berbuah. Proses tertumbuhan juga tidak terjadi dalam waktu semalam saja bukan? Semua ada prosesnya. Kita harus sabar dan konsisten dalam mempelajari saham yang dapat dipilih. Kemudian membeli dan memantau pergerakannya. Tentukan dulu jangka waktu investasi. Jika pemula, bisa berinvestasi lewat reksadana, atau berinvestasi langsung pada saham berkapitalisasi besar (big cap) yang kinerjanya sudah cukup stabil. Biasanya buah dihasilkan dari benih yang anda tabur setelah beberapa tahun, dari hasil dividen yang dibagikan untuk pemegang saham serta capital gain yang diperoleh saat menjual saham.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun