Alat untuk mmbuat api tetap menyala. Foto Pribadi
Alat yang lama. Foto Pribadi
Saya mengangguk dan tiba-tiba baterai gawai saya mati. Saya belum sempat mengambil beberapa gambar lain.
"Sekolah anak-anak Bapak biayai dengan pekerjaan ini?" saya bertanya.
Ia tertawa dengan bangga, "Saya tidak begitu suka bekerja dengan orang lain," katanya. "Serba salah! Tidak kerja juga salah... Kerja sedikit juga salah. Harus ada target, harus kerja sepanjang waktu."
Saya tertawa dan membuang pandangan. Di rumah tinggal yang belum diplester itu seorang perempuan tua yang mengenakan daster sedang mencuci beberapa pakaian. Saat saya berpamitan Charles menatap saya dengan sungguh-sungguh:
"Jalan hati-hati, Kakak. Kalau capek istirahat dulu."
Kupang, 16 Februari 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!