Kisah-kisah luar biasa ini, tak cukup sekadar dibaca, lebih penting untuk dihayati dan diamalkan. Karena itu, persoalan terbesar bukan pada apakah seorang pemimpin membaca atau tidak. Hampir semua pasti pernah membaca. Persoalan sesungguhnya adalah apakah pemimpin itu memahami apa yang dibaca, dan seberapa kuat tekadnya untuk mengamalkannya.
Karenanya, tak perlu rasanya menyarankan buku apa saja yang harus para pemimpin kita baca. Jika satu sandaran hidupnya saja tidak "mau" dipahami dan diamalkan, maka seribu buku pun tak akan mampu membawa perubahan.
Akhirnya, kita hanya bisa kembali berharap dan berdoa semoga setiap pemimpin diberi keberanian untuk tidak berhenti pada sekadar membaca, tetapi melangkah lebih jauh: memahami, meneladani, dan mengamalkan. Karena dari pemimpin yang demikianlah, rakyat bisa merasakan keadilan, kejujuran, dan keberkahan hidup.
Dan tak lupa, doa serta nasihat ini berlaku pula untuk penulis sendiri dan kita semua yang membaca. Sebab pada hakikatnya, pemimpin adalah cerminan dari kita, rakyatnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
