Sering kali kita berpikir bahwa urusan ekonomi adalah perkara besar yang hanya bisa digerakkan oleh negara, para pejabat, atau para pengusaha besar. Padahal, salah satu kekuatan sebuah perekonomian sejatinya bertumpu pada satu hal sederhana yaitu domestic demand atau permintaan dalam negeri.
Domestic demand sendiri kerap disinggung oleh Menkeu baru kita, Bapak Purbaya Yudhi Sadewa. Dari beberapa tayangan YouTube, bahkan sejak sebelum beliau resmi menjabat Menkeu, penjelasannya tentang perekonomian Indonesia selalu konsisten. Kehadirannya seolah membawa angin segar di tengah derasnya pemberitaan simpang siur tentang kondisi perekonomian belakangan ini. Salah satunya tentang kekuatan domestic demand yang dimiliki Indonesia.
Sederhananya, domestic demand mencerminkan seberapa besar konsumsi dan belanja masyarakat dalam suatu negara. Ketika masyarakat masih bisa membeli kebutuhan pokok, menyisihkan untuk tabungan, hingga sesekali menikmati rekreasi sederhana, maka roda ekonomi berputar dengan baik. Produsen tetap bisa memproduksi, pedagang tetap bisa menjual, dan tenaga kerja tetap terserap. Inilah yang membuat perekonomian menjadi relatif stabil, meski badai dari luar negeri datang menghantam.
Namun pertanyaannya: bagaimana kita sebagai rumah tangga biasa, bisa berperan?
Jawabannya ada pada perencanaan keuangan yang sehat. Rumah tangga yang bijak dalam mengatur keuangan ibarat pondasi kecil yang kokoh. Jika jutaan keluarga melakukannya, pondasi ekonomi nasional pun akan ikut menguat. Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan:
- Membedakan kebutuhan dan keinginan. Fokus pada kebutuhan pokok lebih dulu, baru penuhi keinginan bila kondisi memungkinkan.
- Menabung dan berinvestasi. Sisihkan sebagian penghasilan agar ada bekal untuk masa depan. Bisa dalam bentuk emas, properti, reksadana syariah, atau membuka usaha sampingan.
- Menyediakan dana darurat. Minimal 3-6 kali pengeluaran bulanan untuk menghadapi kondisi tak terduga tanpa harus berutang.
- Menghindari utang konsumtif. Jika harus berutang, pastikan untuk hal-hal produktif atau benar-benar mendesak.
- Bijak dalam konsumsi. Membeli produk lokal juga merupakan kontribusi langsung terhadap domestic demand, karena menjaga perputaran uang di dalam negeri.
Namun, ada pula yang harus kita waspadai dan hindari agar tidak melemahkan kondisi finansial keluarga:
- Jangan terjebak paylater dan cicilan konsumtif. Kemudahan pembayaran ini memang tampak ringan di awal, namun sering kali justru menjadi jebakan yang membuat keuangan bocor dan menjadi beban kemudian hari.
- Hindari hidup tanpa perencanaan keuangan. Tanpa rencana, gaji sebulan bisa habis tanpa bekas, dan saat darurat datang kita kelabakan.
- Jangan ikut-ikutan gaya hidup orang lain. Lifestyle inflation hanya membuat penghasilan naik tapi tabungan tetap nol.
- Waspada pada godaan diskon berlebihan. Tidak semua diskon berarti hemat, bisa jadi bentuk pemborosan. Tetaplah berbelanja sesuai kebutuhan.
Dengan langkah bijak sekaligus kewaspadaan ini, rumah tangga tidak hanya berperan menjaga stabilitas keuangan mereka sendiri, tetapi juga ikut berkontribusi menjaga stabilitas ekonomi bangsa. Kekuatan ekonomi tidak hanya lahir dari kebijakan besar yang diputuskan di gedung-gedung tinggi, tetapi juga dari meja makan sederhana di rumah kita masing-masing. Dari cara kita mengatur belanja harian, dari keputusan kita menabung dan berinvestasi, hingga dari tekad menjaga keuangan keluarga tetap sehat. Sejatinya, kita semua berperan nyata sebagai pelaku ekonomi.
Namun, pondasi keluarga yang kuat tetap membutuhkan dukungan kebijakan pemerintah yang bijak dan berpihak. Sebab, jika masyarakat sudah cermat dan berusaha dengan baik, tetapi kebijakan dan langkah pemerintah tidak mendukung, mustahil stabilitas ekonomi bisa benar-benar menguat. Sinergi yang baik dari semua pihak adalah kunci agar ekonomi bangsa benar-benar bisa terbangun kokoh.
Semoga, berbagai peristiwa yang telah terjadi belakangan ini, mampu menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Dan semoga, setiap langkah kebijakan yang diambil para pemimpin bangsa senantiasa berpihak pada rakyat, menjadi jalan menuju Indonesia yang lebih kuat, adil, dan mampu menyejahterakan seluruh lapisan masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI