Mohon tunggu...
Feby Tri Andini
Feby Tri Andini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tinjauan Pelayanan Administrasi Pendaftaran Terhadap Kepuasan Pasien

14 Mei 2024   21:05 Diperbarui: 14 Mei 2024   21:18 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pelayanan dan Pelayanan Administrasi Rumah Sakit 

Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun dengan kata lain Pelayanan adalah serangkaian kegiatan yang berlangsung secara rutin dan berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa pelayanan berkaitan dengan kepuasan batin dari penerima pelayanan. 

Adapun Pelayanan Administrasi di Rumah Sakit merupakan pelayanan yang melibatkan berbagai aspek yang penting dalam mengelola operasional sehari-hari, menyediakan pelayanan yang berkualitas, dan memenuhi kebutuhan administratif. Registrasi/Pendaftaran  merupakan sebuah pencatatan atau pendaftaran yang berarti pendaftaran adalah proses, cara, perbuat mendaftar (mendaftarkan); pencatatan nama, alamat dan lain sebagainya ke dalam daftar. 

Registrasi bisa juga diartikan berbeda tergantung dari penggunaannya. Pada sistem teknologi dan informasi, registrasi mempunyai arti yaitu sebuah tahapan pendaftaran pada suatu program tertentu yang berguna untuk menghubungkan data pribadi pemakai di program tersebut. 

Proses registrasi ini biasanya memakai sistem komputer dan juga menggunakan data internet yang mampu menyimpan data pribadi pemakai program. Jadi pendaftaran bisa disebut sebagai proses pencatatan identitas pendaftar yang akan disimpan kedalam suatu tempat penyimpanan yang kedepannya akan digunakan dalam proses pendaftaran. 

Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan adalah perbandingan yang terjadi antara harapan (Expectacion) dengan kinerja (Performance) yang dilakukan oleh penyedia pelayanan. Kualitas pelayanan yang baik dapat dikatakan sebagai salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu bisnis/organisasi karena dapat memberikan beberapa manfaat. Kualitas pelayanan merupakan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan sesuai dengan standar pelayanan yang sudah ditetapkan sehingga dapat menimbulkan kepuasaan bagi setiap pasien terhadap kinerja pelayanan yang di berikan, oleh karena itu rumah sakit bisa dikatakan memiliki kinerja yang baik apabila rumah sakit tersebut memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap pasien. Kualitas pelayanan juga berpengaruh terhadap kepuasan maupun kepercayaan penerima pelayanan. 

Pengukuran kualitas layanan juga menjadi langkah yang krusial dalam mengelola dan meningkatkan kualitas layanan. Strategi kualitas layanan juga melibatkan pemahaman mendalam terhadap siklus hidup pelanggan. Dari tahap pra-pembelian hingga pasca-pembelian, perusahaan perlu memastikan bahwa setiap titik kontak dengan pelanggan menciptakan pengalaman positif. Komunikasi yang efektif, pemenuhan janji, dan dukungan pelanggan yang responsif di setiap tahap dapat memperkuat persepsi pelanggan terhadap kualitas layanan.

Dalam merancang strategi kualitas layanan, penting untuk tidak hanya fokus pada aspek eksternal terhadap pelanggan tetapi juga memperhatikan aspek internal. Keterlibatan karyawan, pelatihan yang berkelanjutan, dan pembangunan budaya organisasi yang berorientasi pada pelayanan adalah faktor internal yang memainkan peran penting dalam menciptakan kualitas layanan yang konsisten. 

Indikator Kualitas Pelayanan 

Menurut Tangkilisan dan Hessel Nogi (2005) menyatakan Pengukuran kinerja pelayanan dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen kinerja pelayanan yang telah dikembangkan oleh Zeithaml, Parasuraman, dan Berry dalam buku mereka yang diberi judul Delivering Quality Service. Menurut mereka (Zeithaml, Parasuraman, dan Berry, dalam Ratminto, 1999), ada beberapa indikator kinerja pelayanan, yaitu:

  • Kenampakan fisik (Tangible): Kemampuan melaksanakan layanan yang menjanjikan dengan cara meyakinkan dan mengakurat. 
  • Reliabilitas (Reliability): Kemampuan melaksanakan layanan yang menjanjikan dengan cara meyakinkan dan mengakurat.   
  • Responsivitas (Responsiveness): Kemampuan yang dapat membantu pelanggan dengan memberikan pelayanan/jasa dengan baik dan cepat. 
  • Jaminan (Assurance): Pengetahuan dan kesopanan pegawai/petugas serta kemampuan untuk menyampaikan kepercayaan dan juga keyakinan.  
  • Kompetensi (Competence): Merujuk pada kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penyedia layanan kesehatan atau tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas. Dalam konteks ini, kompetensi mencakup berbagai aspek, termasuk pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang mendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang efektif, aman, dan memenuhi standar kualitas. 
  • Kesopanan (Courtesy): Merujuk pada perilaku dan interaksi antara penyedia layanan kesehatan atau petugas kesehatan dengan pasien, keluarga, dan pihak-pihak lainnya. Kesopanan adalah aspek penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang baik, dan kesopanan yang baik dapat memengaruhi persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan secara keseluruhan. 
  • Kredibilitas (Credibility): Merujuk pada sejauh mana penyedia layanan kesehatan atau fasilitas kesehatan dapat diandalkan dan dipercaya oleh pasien serta stakeholders lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kredibilitas mencerminkan integritas, kehandalan, dan kepercayaan yang diberikan oleh pihak pihak yang menerima atau berinteraksi dengan pelayanan kesehatan. 
  • Keamanan (Security): Merujuk pada upaya untuk memastikan bahwa pasien menerima pelayanan kesehatan yang aman, bebas dari risiko, dan sesuai dengan standar keamanan yang ditetapkan. Keamanan pasien adalah komponen kritis dari pelayanan kesehatan yang berkualitas.
  • Akses (Access): Merujuk pada sejauh mana pasien dapat dengan mudah dan cepat memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Akses yang baik menjadi aspek penting dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan. 
  • Komunikasi (Communication): adalah aspek penting yang mencerminkan sejauh mana penyedia layanan kesehatan dapat berkomunikasi secara efektif dengan pasien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lainnya. Komunikasi yang baik berkontribusi secara signifikan pada pengalaman pasien dan keberhasilan pengelolaan perawatan kesehatan.  
  • Pengertian (Understanding the customer): Merujuk pada sejauh mana penyedia layanan kesehatan dapat memahami dan merespon kebutuhan, preferensi, dan harapan pasien. Pengertian yang baik terhadap pasien dan keluarganya menjadi kunci untuk memberikan pelayanan yang sesuai dan memuaskan. 
  • Akuntabilitas (Accountability): Merujuk pada sejauh mana penyedia layanan kesehatan dan fasilitas kesehatan bertanggung jawab, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan atas pelayanan yang mereka berikan. Akuntabilitas mencakup kewajiban untuk memberikan pelayanan yang aman, efektif, dan sesuai dengan standar profesional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun