Mohon tunggu...
febrinta AuliaRahman
febrinta AuliaRahman Mohon Tunggu... Mahasiswa universitas airlangga

Saya mahasiswa prodi kesehatan masyarakat fakultas kesehatan masyarakat universitas airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gejala Cacar Ringan, Amankah untuk Disepelekan?

30 September 2024   09:40 Diperbarui: 24 Desember 2024   20:52 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

GEJALA CACAR RINGAN, AMANKAH UNTUK DISEPELEKAN?
FEBRINTA AULIA RAHMAN / 191241149
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
 
          Cacar adalah penyakit yang sudah menjamur di telinga masyarakat Indonesia. Menurut mereka, cacar merupakan proses pendewasaan tubuh. Konon katanya, setidaknya manusia dalam seumur hidupnya harus sekali terjangkit cacar sehingga antibodi akan berperan untuk mengenali virus cacar yang sudah pernah terjangkit di tubuh.

          Namun, masyarakat masih banyak yang acuh tak acuh dengan cacar. Seiring berjalannya waktu, cacar semakin meresahkan. Kemunculan cacar monyet atau biasa dikenal dengan monkeypox tengah menuai banyak keluhan. Penyakit ini memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi dari cacar biasa.

          Cacar monyet atau biasa dikenal mpox adalah salah satu penyakit endemik yang menular melalui hewan sebagai perantaranya. Banyak yang mengira penyakit ini seperti cacar air pada umumnya. Bahkan, masih banyak orang yang menyepelekan kasus ini. Faktanya, menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, gejala monkeypox lebih ringan dari cacar air. Perbedaanya adalah pada monkeypox dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening yang berisi cairan atau nanah.

          Cacar jenis ini harus diwaspadai karena gejala awalnya seperti penyakit pada umumnya, sehingga inilah alasan orang banyak yang menyepelekannya. Biasanya, penderita yang terpapar akan merasakan demam, sakit punggung, dan nyeri otot. Setelah beberapa hari akan muncul bintik-bintik merah dengan pembengkakan kelenjar getah bening. Kelangsungan gejala berkisar 2-4 minggu dan nantinya sembuh sendiri. Namun, dibeberapa kasus dapat menyebabkan komplikasi bahkan sampai kematian. Orang dengan penyakit bawaan akut harus mewaspadai akan hal ini, seperti penderita HIV.

          Penyebaran virus ini bisa dari kontak fisik maupun non fisik. Penderita yang terpapar dapat menularkan melalui mulut, cairan, atau sebatas bersentuhan. Selain itu, barang-barang atau permukaan yang disentuh penderita juga dapat menyebabkan kita terinfeksi jika memegang atau menyentuhnya. Ibu rumah tangga dianjurkan untuk lebih berhati-hati dalam membeli dan mengolah bahan masakan yang berasal dari hewan, karena ada kemungkinan makanan yang akan dikonsumsi terjangkit virus mpox.

          Penderita yang sudah terjangkit dan terpapar akan lebih baik untuk menjaga jarak dalam berinteraksi, seperti isolasi mandiri di rumah. Selain itu, hindari kontak fisik langsung dengan individu yang menunjukkan gejala mpox, seperti ruam kulit yang khas, demam, atau pembengkakan kelenjar getah bening. Barang-barang pribadi, seperti handuk, pakaian, atau alat makan, sebaiknya tidak dibagi dengan orang lain, terutama jika mereka sedang sakit. Hindari menyentuh barang yang biasa digunakan bersama, jika terpaksa maka segera bersihkan dengan disinfektan. Jika memiliki luka atau ruam dilarang digaruk karena akan memperlambat proses penyembuhan dan malah menyebarkan ruam anggota tubuh lain. Pastikan kulit tetap kering dan tidak terkena air atau cairan. Jika semakin parah, dianjurkan merujuk ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

       Mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air mengalir adalah salah satu cara sederhana namun efektif untuk mencegah penularan. Penting juga untuk menghindari kontak dengan hewan liar yang berpotensi menjadi pembawa virus, seperti hewan pengerat atau primata. Bagi mereka yang harus menangani hewan, menggunakan alat pelindung diri sangat dianjurkan. Edukasi masyarakat mengenai gejala dan cara penularan mpox menjadi langkah pencegahan utama, karena dengan mengenali gejala lebih awal, seseorang dapat segera mendapatkan perawatan medis yang tepat.

  

          Sampai saat ini, masih belum ditemukan pengobatan antivirus yang terbukti efektif signifikan. Namun, kita bisa mencegah penyakit mpox sejak dini. Baik melalui pemberian vaksin maupun melalui kebiasaan hidup sehat dan bersih yang akan meminimalisir tingkat keterjangkitan virus. Cuci tangan adalah segelintir cara simpel yang bisa digunakan. Selain itu, mengolah bahan makanan dengan teliti juga salah satu cara untuk mencegah virus menular ke manusia. Usahakan setiap pagi membuka jendela dan ventilasi untuk memberi celah udara berotasi. Vaksinasi cacar juga dapat memberikan perlindungan tambahan, terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi, seperti petugas kesehatan. Dengan kombinasi kesadaran, kebersihan, dan pencegahan berbasis medis, risiko penyebaran mpox dapat diminimalkan secara signifikan.

          Dari situ, perlu upaya yang saling berhubungan antara kita dan orang lain untuk mencegah cacar monyet. Pencegahan dapat dimulai dengan hal-hal kecil seperti memakai masker dan mencuci tangan teratur. Jika merasa gejala-gejala mpox terjadi di tubuh, segera lakukan isolasi mandiri atau konsultasi ke fasilitas layanan kesehatan.
KATA KUNCI : Cacar, Infeksi, Mpox.

 
DAFTAR PUSTAKA
 
Ardhi, Satria. 2023. Monkey Pox, Lebih Berbahaya dari Cacar Air dan Dapat Ditularkan dari Hewan ke Manusia. https://ugm.ac.id/id/berita/monkey-pox-lebih-berbahaya-dari-cacar-air-dan-dapat-ditularkan-dari-hewan-ke-manusia/ [online] (diakses tanggal 26 September 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun