Mohon tunggu...
febrina tri anjani
febrina tri anjani Mohon Tunggu... Mahasiswa

content creator

Selanjutnya

Tutup

Book

Bentuk-bentuk dakwah

8 Maret 2025   12:37 Diperbarui: 8 Maret 2025   12:37 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Oleh: Syamsul Yakin dan Febrina Tri Anjani

(Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Bentuk-Bentuk Dakwah

Dalam ilmu komunikasi, dakwah memiliki beberapa bentuk yang berbeda. Dakwah sebagai sarana penyebaran ajaran Islam tidak hanya dilakukan melalui dakwah bil-lisan (berdakwah dengan lisan), tetapi juga melalui dakwah bil-hal (dakwah melalui aksi nyata) dan dakwah bil-qalam (dakwah dengan tulisan). Dari ketiga bentuk tersebut, yang paling berkembang adalah dakwah bil-lisan, yaitu metode dakwah yang disampaikan secara verbal.

Dakwah bil-lisan berisi tiga pokok ajaran Islam, yaitu akidah, ibadah, dan akhlak. Pelaku dakwah ini dikenal sebagai dai atau penceramah, yang biasanya menyampaikan pesan secara individu. Media yang digunakan dalam dakwah ini bervariasi, mulai dari mimbar, panggung, hingga media sosial yang semakin berkembang di era digital. Sasaran dakwah bil-lisan umumnya adalah kelompok atau komunitas, dengan metode penyampaian berupa ceramah yang dikombinasikan dengan diskusi. Dakwah ini cukup efektif karena mayoritas masyarakat lebih terbiasa mendengar daripada berbicara secara aktif.

Selain melalui lisan, dakwah juga dapat dilakukan melalui tindakan nyata atau yang dikenal sebagai dakwah bil-hal. Bentuk dakwah ini lebih menekankan pada aksi langsung dalam kehidupan sehari-hari. Dakwah bil-hal tidak hanya dilakukan secara individu, tetapi juga dapat melibatkan komunitas atau masyarakat secara luas. Contoh nyata dari dakwah bil-hal antara lain membangun sekolah, rumah sakit, menciptakan lapangan kerja, serta melakukan kegiatan sosial seperti berbagi makanan dan menjadi relawan. Berbeda dengan dakwah bil-lisan, dakwah bil-hal lebih berdampak langsung karena manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

Sementara itu, dakwah bil-qalam adalah dakwah yang dilakukan melalui tulisan. Dakwah ini bisa berbentuk buku, artikel, esai, atau opini yang mengandung nilai-nilai keislaman. Dalam era digital dan media baru, dakwah bil-qalam memiliki prospek yang sangat baik karena dapat menjangkau lebih banyak orang dan memiliki dampak jangka panjang. Produk utama dari dakwah ini, seperti kitab atau buku, dapat menjadi referensi bagi kajian ilmiah sosial-keagamaan. Sasaran utama dakwah bil-qalam biasanya adalah kalangan terdidik dan pengambil keputusan, sehingga tulisan yang dihasilkan dapat menjadi pondasi bagi kemajuan umat Islam dan bangsa Indonesia.

Dengan adanya berbagai bentuk dakwah ini, Islam dapat disebarluaskan melalui berbagai cara yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. Dakwah bil-lisan efektif dalam menyampaikan pesan secara langsung, dakwah bil-hal memberikan dampak nyata bagi kehidupan sosial, dan dakwah bil-qalam memastikan bahwa ajaran Islam terdokumentasi serta dapat terus dipelajari oleh generasi mendatang. Ketiga bentuk dakwah ini saling melengkapi dalam upaya menyebarkan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun