Mohon tunggu...
Febri Mahiyah
Febri Mahiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kadang suka berpikir, kadang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Yang Tak Ternilai, Menjadi Seorang Guru di SMAN 1 Pandaan

7 Juni 2023   16:38 Diperbarui: 7 Juni 2023   16:41 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkenalkan nama saya Ainiyatul Febri Mahiyah, dari Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraa, Fakultas Ilmu Sosial. Melalui tulisan ini, saya ingin berbagi cerita pengalaman saya saat mengikuti program Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang. Berangkat ke SMAN 1 Pandaan dengan 14 mahasiswa yang terdiri dari lima jurusan yakni, Pendidikan Geografi, Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Sejarah, dan Bimbingan Konseling, serta saya sendiri dan dua orang lainnya dari PPKn. Sebagian besar dari kami memang berasal dari Kab. Pasuruan, sehingga menjalani Asistensi Mengajar di Pandaan bukan sesuatu yang sulit bagi kami. Namun, tetap saja kami harus terus beradaptasi dengan budaya dan iklim kerja yang ada di SMAN 1 Pandaan.

Pengalaman mengikuti program kampus merdeka Universitas Negeri Malang, melalui kegiatan Asistensi Mengajar menjadi pengalaman berharga bagi saya. Bagaimana tidak, sedari mahasiswa baru hingga semester empat menjalani perkuliahan daring, kemudian baru di semester 5 menikmati perkuliahan di dalam kelas atau tatap muka, selanjutnya di Semester enam harus mengikuti program Asistensi Mengajar memberikan saya kesan tersendiri. Yang paling bisa dirasakan adalah kesan merubah diri dan ikhtiar berusaha semaksimal mungkin.

Merubah diri lebih ke arah positif dan memantaskan diri menjadi suri tauladan bagi Peserta Didik menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Selain harus perlahan merubah kebiasaan buruk, saya juga harus senantiasa berhati-hati dalam bersikap baik di kehidupan nyata maupun di dunia maya.

Selain merubah diri, saya juga terus berikhtiar. Berikhtiar dalam segi kemampuan. Menjadi mahasiswa semester enam pasca pandemic, kemudian diharuskan untuk terjun lapangan membuat saya sedikit terkejut. Bagaimana tidak, merasa kurang dari segi penguasaan materi, kemudian dituntut untuk memasuki lapangan menantang saya dan mewajibkan saya untuk belajar lebih keras lagi. Baik belajar penguasaan materi dari segi keilmuan atau penguasaan psikologi siswa yang dapat menunjang penyampaian materi dalam proses pembelajaran.

Warna-warni perasaan menjadi Guru tentu akan menjadi kenangan indah yang abadi dalam hari saya. Menjadi guru ialah pengalaman yang sangat menyenangkan bagi saya. Pasalnya, Saya tidak pernah merasakan kebahagiaan yang sangat besar, daripada besarnya bahagianya menjadi guru dan berinteraksi dengan hati maupun fisik dengan Peserta Didik. Mengajar Peserta Didik dengan berbagai karakter menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Namun, hal itu membentuk saya untuk terus menjadi guru yang lebih baik lagi.

Dok. Febri Mahiyah
Dok. Febri Mahiyah

Satu hal yang membuat saya sangat bersyukur atas pengalaman menjadi guru di Asistensi Menagajr UM adalah saya bisa membuat modul ajar dan beradaptasi dengan seluruh proses pembelajaran dengan mekanisme kurikulum merdeka, yang notabene nya baru. Awalnya saya agak kagok saat diminta membuat modul ajar dengan model kurikulum merdeka. Pasalnya saat dibangku perkuliahan, saya menempuh mata kuliah Kurikulum dan Bahan Ajar PPKn kemudian diberi tugas membuat modul dan bahan ajar saat kurikulum yang berlaku masih kurikulum 2013 revisi.

Dengan demikian, menyusun modul ajar dengan kurikulum merdeka menjadi pengalaman baru yang baik bagi saya. Bersama Pak Wahyu dan Pak Jasimin yang membimbing dan mengajari saya menyusun modul dan bahan ajar, memberikan pengalaman dan ilmu yang berharga bagi saya.

Menjadi pelajaran penting, sebelum menjadi guru dan terjun ke lapangan suatu saat nanti, saya harus mengikuti kabar atau suasana terbaru dari segi kurikulum dan model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman. Melakukan pengajaran dan menghadapi Peserta Didik bukan menjadi hal yang pertama bagi saya. Karena saat duduk di bangku SMA saya sempat menjadi pelatih Pramuka bagi siswa SD dan SMP. Namun, menjadi guru PPKn dan menghadapi Peserta Didik di bangku SMA menjadi pengalaman pertama yang sangat menyenangkan.

Selain itu, selama belajar dan praktik menjadi Guru di Program Asistensi Mengajar, ada satu hal yang baru dan menarik, yakni terkait perilaku bersosial media. Sebelum mengikuti program Asistensi Mengajar saya hanyalah perempuan dewasa muda yang nyaman dengan gaya hidup santai seperti seorang dewasa muda selayaknya. Tentu mengunggah cerita sehari-hari di sosial media, khususnya Instagram menjadi hal biasa setiap harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun