Perang Teluk adalah konflik antara Irak dan koalisi internasional  yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Sebelum membahas mengenai perak Teluk
Awal mula Irak di pimpin oleh saddam husein telah memiliki  hubungan yang tegang dengan Kuwait, sebuah negara kecil di timur tengah dengan cadangan minyak terbesar di dunia. Irak menuduh Kuwait mencuri minyak Irak  dan melakukan pengeboran ilegal di ladang minyak rumaila.
Nah selain itu, Irak juga memiliki masalah keuangan yang besar setelah perang Iran- Irak pada tahun ( 1980 -1988)
 Adanya Invasi Irak ke kuwait
Pada 2 agustus 1990, Irak memancarkan invasi ke kuwait. Pasukan Irak dengan cepat menguasai negara kecil tersebut
Dan pada 8 agustus, Irak mengumumkan bahwa kuwait telah menjadi provinsi ke 19 Irak.
Adanya reaksi internasional
Invasi Irak ke kuwait mendapat reaksi keras dari komunitas internasional. Dewan keamanan  PBB mengeluarkan resolusi 660 yang menuntut Irak untuk menarik pasukannya dari kuwait. Ketika Irak tidak mematuhi resolusi tersebut, dewan keamanan pbb mengeluarkan resolusi 661 yang memperlakukan sanksi ekonomi terhadap Irak
Setelah banyak sekali lika laku perjalanan serta tantangan
Akhirnya hasil dari perang teluk yg berakhir para 28 februari 1991.
Ketika pasukan Irak dipukul mundur dari kuwait. Perang tersebut memiliki dampak yang sangat berpengaruh termasuk:
Korban jiwa
Perang Teluk menyebabkan banyak nya korban jiwa termasuk ribuan warga sipil dan pasukan Irak
Kerusakan infrastruktur
Perang Teluk menyebabkan kerusakan infrastruktur  yang parah di kuwait dan Irak.
Dampak lingkungan sekitar
Perang Teluk juga memiliki dampak lingkungan yang sangat berpengaruh termasuk pencemaran minyak dan kerusakan ekosistem.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI