Pada hari Rabu, 3 September 2025, merupakan pertemuan perdana saya dengan Bapak Drs. Study Rizal LK., M.Ag., yang merupakan dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila pada semester pertama ini. Perkuliahan untuk mata kuliah tersebut dilaksanakan secara daring melalui platform Google Meet. Pertama kali saya bertatap muka secara virtual dengan Bapak Study Rizal, tetapi juga karena suasana perkuliahan yang berbeda dari bayangan awal saya tentang kehidupan kampus.
Hal ini dilakukan mengingat situasi saat ini masih belum sepenuhnya kondusif akibat demonstrasi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Keputusan ini diambil demi menjaga keamanan, kenyamanan, serta kelancaran proses pembelajaran di lingkungan kampus. Meskipun dilaksanakan secara daring, suasana pertemuan berlangsung cukup kondusif dan interaktif. Pak Study Rizal membuka perkuliahan dengan memperkenalkan diri secara singkat, menjelaskan materi perkuliahan yang akan kami pelajari selama satu semester ke depan, serta menyampaikan beberapa ketentuan penting terkait teknis perkuliahan, kehadiran, dan sistem penilaian.
Pada pertemuan pertama ini, terdapat beberapa poin-poin penting yang disampaikan oleh Bapak Study Rizal. Mulai dari peraturan absensi kehadiran, penjelasan bahwa awalnya Kesejahteraan Sosial merupakan sebuah mata kuliah, tetapi dengan berjalannya waktu dikembangkan menjadi sebuah jurusan, informasi bahwa Nomor Induk Mahasiswa (NIM) tidak akan berubah hingga lulus, sehingga identitas kita sebagai mahasiswa akan terus terdata, rangkuman atau ringkasan yang sudah kita buat boleh digunakan sebagai bahan pembahasan saat presentasi, penjelasan tentang komponen penilaian dan tugas-tugas yang nantinya akan menjadi bagian dari Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
Selain itu, Bapak Study Rizal juga menjelaskan lebih lanjut mengenai aturan kehadiran, proses terbentuknya jurusan Kesejahteraan Sosial, serta komponen nilai. Misalnya, kehadiran penuh adalah 100% dengan 16 kali pertemuan, sedangkan batas minimal kehadiran adalah 75% atau setara dengan 12 kali pertemuan. Menjelaskan bagaimana awalnya Kesejahteraan Sosial merupakan mata kuliah dalam jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), namun karena tingginya minat terhadap mata kuliah ini, akhirnya dikembangkan menjadi program studi tersendiri, yaitu Kesejahteraan Sosial.
Adapun komponen nilai dalam mata kuliah ini terdiri atas tiga bagian, yaitu:
- Formatif -- meliputi kehadiran dan tugas mingguan,
- UTS -- berdasarkan penguasaan materi pada subbab tertentu,
- UAS -- berupa pembuatan video yang berkaitan dengan kehidupan sosial.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
