Pernah merasa dekat dengan seseorang, tapi ujung-ujungnya cuma jadi pelengkap waktu luangnya? Kamu tidak sendiri. Banyak orang terjebak dalam hubungan yang tampak hangat di permukaan, tapi ternyata hanya bersifat sementara dan tanpa arah yang jelas. Artikel ini akan membahas tanda-tanda gebetan yang cuma iseng, bagaimana membedakannya dari ketertarikan yang tulus, serta tips agar kamu tak lagi terjebak dalam hubungan semu.
Awalnya Terlihat Serius, Tapi Ternyata Cuma "Ngisi Waktu"
Aku pernah berada di posisi itu. Dia sering memulai obrolan, kirim meme lucu, bahkan curhat panjang soal keluarganya. Rasanya seperti ada koneksi yang dalam. Aku mulai terbiasa dengan kehadirannya di layar ponselku. Tapi seiring waktu, aku mulai merasa ada yang janggal.
Dia hanya muncul saat sedang bosan. Kadang intens banget, kadang hilang berhari-hari. Kalau ditanya, jawabannya selalu, "Maaf, lagi sibuk." Tapi anehnya, aku tetap bertahan. Mungkin karena aku sudah terlanjur berharap, dan terlalu sibuk menafsirkan perhatian sebagai cinta.
Flirting vs Ketertarikan Nyata: Bedanya Tipis Tapi Penting
Salah satu kesalahan terbesar yang aku buat adalah menganggap flirting sebagai tanda ketertarikan yang tulus. Dia tahu aku suka kopi, sering ngajak nongkrong di tempat cozy, tapi tak pernah bertanya tentang impianku, keluargaku, atau masa laluku. Semua interaksi kami terasa menyenangkan, tapi dangkal.
Saat aku mencoba bicara serius tentang arah hubungan, dia hanya tertawa dan berkata, "Santai aja, kita kan masih kenal." Saat itulah aku sadar: aku bukan prioritas. Aku hanya pengisi waktu luangnya, bukan seseorang yang benar-benar ingin dia perjuangkan.
Red Flags yang Sering Diabaikan Saat Jatuh Hati
Ada banyak tanda yang sebenarnya sudah muncul sejak awal:
- Dia tak pernah mengenalkanku ke teman-temannya.