Kampus Mengajar merupakan salah satu bentuk pelaksanaan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan program Kemendikbud berupa asistensi mengajar untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran pada Sekolah Dasar (SD) di berbagai desa/kota seluruh Indonesia. Dalam keadaan pandemi Covid-19 saat ini tentunya banyak aktivitas yang dilakukan melalui rumah, bahkan pada bidang pendidikan pun pembelajarannya dilakukan peserta didik dari rumah. Maka dari itu prioritas utama saat ini adalah bagaimana menjamin generasi penerus bangsa (peserta didik) tetap cerdas, namun layanan pembelajaran harus sesuai dengan protokol kesehatan di masa Pandemi Covid-19.
Adapun tujuan dari program kampus mengajar angkatan 1 yaitu pertama untuk menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi. Kedua, membantu pembelajaran di masa pandemi, terutama untuk Sekolah Dasar di daerah 3T. Proses seleksi kegiatan tersebut melalui beberapa tahap yaitu seleksi administrasi dan survei kebhinekaan sehingga terjaring mahasiswa dari seluruh Indonesia sebanyak 15.000 dari 36.000 pendaftar. UPI merupakan salah satu universitas yang mahasiswanya lolos dalam kegiatan Kampus Mengajar angkatan 1 sebanyak 661 mahasiswa.
Menurut Afriana (2015), pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Pengalaman belajar peserta didik maupun konsep dibangun berdasarkan produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek. Sedangkan Made Wena (dalam Lestari, 2015: 14) menyatakan bahwa model Project Based Learning adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek merupakan suatu bentuk kerja yang memuat tugas-tugas kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan yang sangat menantang dan menuntun peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan peserta didik untuk bekerja secara mandiri.
Sebelum melakukan praktikum mahasiswa memberikan materi dengan pembahasan Tema 8 yang mempelajari mengenai hubungan gaya dan gerak. Seluruh siswa mempelajari segala sesuatu berkaitan dengan ilmu gaya dan gerak dengan buku tema sebagai sumber materi. Gaya adalah suatu kekuatan yang mengakibatkan benda yang dikenainya dapat mengalami gerak, perubahan kedudukan, atau perubahan bentuk. Gaya juga dapat diartikan sebagai tarikan atau dorongan yang dapat memengaruhi keadaan suatu benda. Gerak adalah perpindahan kedudukan suatu benda terhadap benda lainnya, akibat dikenai gaya. Gaya dapat memengaruhi gerakan benda, beberapa pengaruh gaya terhadap gerakan benda, yaitu; gaya dapat memengaruhi benda diam menjadi bergerak, gaya dapat memengaruhi benda bergerak menjadi diam, aya dapat memengaruhi benda bergerak lebih cepat atau lebih lambat, dan gaya dapat memengaruhi arah gerak suatu benda (Ardika, 2019).
 Kegiatan praktikum diawali dengan membagi kelompok terlebih dahulu, lalu memberitahukan alat dan bahan yang perlu dibawa untuk praktikum. Kemudian siswa berdiskusi dan bekerja sama untuk membuat mobil-mobil dari botol plastik dan balon. Mereka juga menjelaskan mainan tersebut dengan memaparkan prinsip hubungan antara tenaga angin dan gerak benda. Setelah melaksanakan kegiatan praktikum di kelas membuat siswa sangat antusias terhadap pembelajaran. Sehingga siswa juga lebih mudah memahami mengenai materi hubungan gaya dan gerak yang dimaksud dan tujuan pembelajar dapat tercapai.