Mohon tunggu...
Ine Febrianti
Ine Febrianti Mohon Tunggu... Generasi muda

Selalu terlihat bahagia adalah sebuah pilih yang tepat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Satu Dekade Bamboe Roencing: Perayaan Seni dan Budaya yang Menyihir Ribuan Pengunjung

28 September 2025   21:49 Diperbarui: 28 September 2025   21:49 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuban, 27 September 2025 -- Suasana malam di Desa Sobontoro, Tambakboyo, Tuban berubah menjadi panggung besar kebudayaan dalam perayaan "Bamboe Roencing", sebuah agenda tahunan yang kini telah memasuki tahun ke-10 penyelenggaraannya. Dengan mengusung semangat pelestarian budaya lokal dan pemberdayaan komunitas seni, acara ini sukses menyedot perhatian ribuan pengunjung dari berbagai daerah.

Diprakarsai oleh Buntas Pradoto, seorang pegiat seni asal Tuban, acara ini tidak hanya menjadi ajang pertunjukan, tetapi juga simbol perlawanan kreatif terhadap lunturnya nilai-nilai tradisi di tengah modernisasi. Perayaan tahun ini digelar dengan meriah pada Sabtu malam, 27 September 2025, dan diisi dengan rangkaian pertunjukan seni diantaranya adalah seni pantomim, tari, teater.

Kegiatan yg dimulai pukul 19.00 WIB ini, mengundang beberapa elemen masyarakat, dari kepala Desa Sobontoro hingga Dinas Pariwisata (DISBUDPORAPAR) Tuban.
Dengan menghadirkan beberapa kesenian memukau dari anak-anak SMPN 1 Tambkboyo, SMAN 1 Tambakboyo, Pertunjukan teater uji coba dari Komunitas Pemuda Harapan Kampung (PHK). Tidak hanya dari tambakboyo saja, pada kegiatan Bamboe Roencing ini juga menghadirkan Karawitan dari SMPN 1 Jatirogo, teater "Gandrung" yang diperankan oleh mahasiswa Unirow. Dan sebagai puncaknya terdapat  fashion show carnival dari Komunitas Carnival Tuban (KCT) yang menyemarakkan hingga larut malam.

Rundown acara yang tertata apik dari pukul 19.00 hingga selesai membuat malam budaya ini begitu hidup. Penampilan yang dikurasi dengan baik menciptakan suasana kolaboratif antara seniman muda, pelajar, dan komunitas lokal.

Tak hanya warga lokal, pengunjung dari luar daerah turut hadir memadati lokasi. Beberapa di antaranya bahkan datang secara khusus untuk menyaksikan penampilan dari komunitas favorit mereka. Ini menjadi bukti bahwa Bamboe Roencing bukan hanya sekadar acara desa, tetapi telah menjelma menjadi ruang kreatif publik yang inklusif dan inspiratif.

"Ini lebih dari sekadar hiburan. Ini adalah pertunjukan seni yang dapat membuka ruang kreatif untuk anak-anak muda, serta pelestarian budaya diera yang serba modern" ujar jeni, salah satu pengunjung yang ikut menikmati berbagai tampilan kesenian.

Satu dekade Bamboo Runcing membuktikan bahwa seni dan budaya masih menjadi denyut nadi masyarakat. Dengan semangat gotong royong, profesionalitas panitia, dan antusiasme warga, acara ini berhasil menyampaikan pesan bahwa melestarikan budaya bukan sekadar nostalgia, tetapi investasi untuk masa depan yang lebih berakar dan berwarna.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun