Pada tanggal 19 Juli 2025, Posyandu Remaja Dusun Tambakrejo bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) menggelar sebuah kegiatan edukatif bertajuk Sosialisasi Gawai Bijak. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap pentingnya peningkatan literasi digital di kalangan remaja, khususnya dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat. Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah untuk mendorong remaja agar mampu menggunakan gawai atau perangkat digital secara bijak, sehat, dan produktif, sekaligus membangun kesadaran akan dampak positif maupun negatif dari penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan pembukaan acara yang diawali oleh sambutan dari berbagai pihak yang terlibat, seperti perwakilan dari Posyandu Remaja, tokoh masyarakat Dusun Tambakrejo, serta perwakilan mahasiswa KKN FISIP UB. Dalam sambutannya, para pemangku kepentingan menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat dan lembaga pendidikan dalam membentuk karakter generasi muda yang adaptif, kritis, dan memiliki tanggung jawab digital. Sambutan tersebut juga menyoroti bahwa keberadaan teknologi, khususnya gawai, tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran, pengembangan diri, dan kreativitas apabila digunakan dengan cara yang tepat.
Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan membangun keterlibatan aktif peserta sejak awal, sesi berikutnya diisi dengan ice breaking interaktif. Kegiatan ini menggunakan platform digital populer yang familiar di kalangan remaja, seperti Kahoot! dan Quizizz, guna menumbuhkan semangat kolaborasi dan kebersamaan. Melalui permainan digital edukatif ini, para peserta tampak sangat antusias dan terlibat secara aktif, mencerminkan semangat belajar mereka yang tinggi serta keterbukaan terhadap pendekatan edukasi yang inovatif dan menyenangkan.
Setelah sesi pembukaan dan ice breaking, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi utama mengenai pentingnya penggunaan gawai secara sehat dan bertanggung jawab. Materi ini dibawakan oleh narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi digital yang menjelaskan berbagai aspek penggunaan teknologi, mulai dari pengelolaan waktu layar (screen time), keamanan digital, etika dalam berkomunikasi di media sosial, hingga risiko kecanduan gawai dan dampaknya terhadap kesehatan mental. Dalam penyampaian materi tersebut, narasumber juga mengajak peserta untuk melakukan refleksi kritis terhadap kebiasaan mereka dalam menggunakan gawai dan mengidentifikasi perilaku yang perlu diperbaiki.
Sebagai bentuk partisipasi aktif dan untuk menggali perspektif remaja secara lebih mendalam, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discussion (FGD). Dalam sesi ini, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan didampingi oleh fasilitator dari tim mahasiswa KKN. Masing-masing kelompok diberikan topik diskusi yang berkaitan dengan peran gawai dalam kehidupan sehari-hari, seperti dampaknya terhadap hubungan sosial, prestasi belajar, kesehatan, serta potensi gawai sebagai media pengembangan kreativitas. Hasil diskusi kemudian dipresentasikan di depan seluruh peserta, membuka ruang dialog yang hangat dan membangun.
Antusiasme peserta dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sangat terlihat dari keaktifan mereka dalam setiap sesi. Banyak peserta yang tidak ragu menyampaikan pendapat, bertanya, serta berbagi pengalaman pribadi terkait penggunaan gawai. Suasana yang terbuka dan mendukung membuat para remaja merasa nyaman untuk berpartisipasi, menunjukkan bahwa kegiatan ini berhasil menciptakan ruang belajar yang inklusif dan inspiratif. Kehadiran mahasiswa KKN FISIP UB sebagai fasilitator juga turut memberikan warna tersendiri dalam proses pembelajaran, menjembatani komunikasi antara remaja dan materi yang disampaikan dengan pendekatan yang lebih relevan dan kontekstual.
Secara keseluruhan, kegiatan Sosialisasi Gawai Bijak ini menjadi langkah awal yang sangat berarti dalam membangun budaya literasi digital yang sehat di kalangan generasi muda. Melalui pendekatan edukatif, partisipatif, dan interaktif, kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru kepada peserta, tetapi juga menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab mereka sebagai pengguna teknologi di era digital. Harapannya, kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan diperluas cakupannya agar semakin banyak remaja yang mendapatkan manfaat dan mampu tumbuh menjadi individu yang bijak, kritis, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
