Mohon tunggu...
Firdaus Azhardi
Firdaus Azhardi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa Universitas Diponegoro | Delegasi Terbaik YLEC Japan 2023 oleh GoldNation | Ketua Divisi Public Relation Assalamu'alaikum Palestina 2024

Ikutilah akhirat maka dunia akan mengikuti.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketakwaan, Kemenangan, Kebaikan Generasi Milenial di Era Teknologi Mutakhir dan Kompetisi Dunia

9 November 2020   15:29 Diperbarui: 9 November 2020   15:39 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Firdaus Azhardi

Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan FEB Undip

Bumi adalah tempat tinggal sementara bagi hamba-hamba Allah. Semenjak manusia pertama diciptakan hingga Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi wa sallam menunaikan amanah Sang Pencipta, telah terjadi berbagai siklus kehidupan yang beranekaragam. Wujud manusia dari zaman awal terciptanya dunia sampai detik sekarang mengalami metamorfosis yang berkelanjutan, mulai dari tinggi badan, berat badan, bentuk tengkorak, kerangka tulang, sampai ukuran otak. Secara batiniyah pun transformasi kemanusiaan berubah dengan progresif, keyakinan pada Allah Maha Kuasa sebagai Tuhan pencipta manusia yang dibawa oleh utusan-utusan Nya kian mengakar dan menyebar luas hampir di setiap penjuru dunia dan juga kecerdasan hati serta akal yang intergratif dimana faktor utamanya semata-mata hanya kebijaksanaan Allah 'azza wa jalla.

Berabad-abad sejarah mengukir pergerakan makhluk hidup dalam mencapai keseimbangan alam dan manusia. Ada satu momentum bersejarah yang mengguncangkan kerajaan-kerajaan di abad 15, tepatnya 1453 M. Dialah Muhammad Al-Fatih, sultan Turki yang mengkomandoi ratusan ribu pasukan perang terdidik dan sukses besar menembus benteng Konstatinopel yang paling kuat bahan baku nya pada masa tersebut serta tentu aktor utama momentum bersejarah. Salah satu rahasianya menurut Solikhin Abu Izzudin dalam bukunya The Way to Win, "apa relevansi cinta dalam kemenangan hidup kita? Rasulullah menggariskan bahwa kita belum mencapai derajat iman dan kecintaan yang sempurna, sebelum mampu mencintai segala sesuatu bagi orang lain sebagaimana kita mencintai buat diri kita sendiri. Ekspresi cinta pada orang lain sejatinya kebutuhan dan kemanfaatan untuk diri sendiri. Inti cinta: apa manfaat yang didapat. Itulah cinta manfaat. Pada apapun kita mencintai, dari situlah manfaat digali. Mencintai Allah, mengikuti Nabi, akan dibalas kecintaan dan dihapus dosanya. Enak bukan? Jadi cinta itu aslinya pamrih, ingin mendapat balasan. Iya 'kan.". Cinta yang teramat besar pada sang guru peradaban, Rasulullah Muhammad Shalallahu'alaihi wa sallam, dengan meyakini sabda beliau menghujam dalam dada... itulah Sultan Muda Turki, Muhammad Al-Fatih.

Inspirasi hidup datang dari mana saja, terlebih sebagai umat Islam, punggawa-punggawa terdahulu yang rajin beribadah pada Allah sukses membuktikan karya-karya hebat nya pada dunia dan dikagumi oleh penduduk langit. Sekarang memasuki dunia digitalisasi dan persaingan antar umat manusia, kompleksitas sosialisasi dan mencari jati diri makin meningkat karena padatnya pula angka kependudukan, tetapi dibalik tantangan berat ada jalan solusi yang luas dan amat kuat. Kuncinya "kebaikan" maka in syaa Allah "kemenangan" akan diraih dan niscaya "ketakwaan" perlahan dikumpulkan sebagai bekal utama menetap di surganya Allah namun, terkadang pada praktik nya sulit dilakukan, apakah ada arah kemudahan yang solutif? Kemudian milenial kan masa bibit lahirnya pemimpin generasi penerus bangsa, lantas peran nya apa sekarang? Bagaimana bila hadirnya tantangan lainnya, seperti pandemi tahun 2020, masih bisa dinamis kah pemuda pemudi milenial? Lalu langkah nya apa saja guna memuncaki atau memolopori digitalisasi dan pentas global dalam segala aspek?

KEBAIKAN DALAM EKONOM MUDA

Terjadinya resesi ekonomi di masa pandemi mengkhawatirkan sebagian bangsa-bangsa dunia karena turun drastis nya persentase pertumbuhan ekonomi bahkan elite dunia sekalipun. Resesi adalah Dilansir dalam Kompas.com, ada 17 negara yang terdampak jurang resesi diantaranya Afrika Selatan (minus 51%), Singapura (minus 42.9%), Amerika Serikat (minus 32.9%), Israel (minus 28.7%), Inggris (minus 20.4%), dan 12 negara lainnya. Masih dalam Kompas.com hari Senin, 14 September 2020 ternyata ada dua negara yang justru pertumbuhan ekonomi nya malah meningkat yakni China dan Vietnam. China sendiri saat 3 bulan pertama sempat "terjatuh" ekonominya dalam baying-bayang resesi, tetapi angka yang dirilis pada Juli 2020 menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) China kembali tumbuh 2.5% selama April hingga Juni, dikutip dari BBC, 16 Juli 2020. Begitu pula Vietnam yang bangkit dengan pertumbuhan 0.36% pada kuartal kedua tahun 2020.

Pembelajar yang berfokus pada ekonomi atau pembelajar yang mempunyai ketertarikan dengan ekonomi tentunya mesti bisa memetik hikmah-hikmah dari perjuangan China dan Vietnam yang menghasilkan trend positif pertumbuhan ekonomi di masa pandemi. Mandat sifat kepemimpinan melekat di seluruh manusia termasuk pemuda pemudi yang bergelut di bidang ekonomi dimana faktor lainnya yaitu digitalisasi tiap tahun yang semakin menggaung dari berbagai penjuru bumi, oleh karenanya ekonomi digital patut dijadikan jalan keluar yang dipelopori ekonom muda. Ekonomi digital mendorong perubahan pada pola pikir individu dan organisasi dalam pengambilan keputusan ekonomi, terutama sebagai akibat dari perkembangan internet dan teknologi perangkat selular. Menurut Thomas Mesenbourg, tiga komponen utama dari konsep "Ekonomi Digital" dapat diidentifikasi: infrastruktur e-bisnis (perangkat keras, perangkat lunak, telekomunikasi, jaringan, dll.), e-bisnis (bagaimana bisnis dilakukan, setiap proses yang dilakukan organisasi atau kelompok melalu jaringan yang dimediasi computer), dan e-commerce (transfer barang melalui jual beli online). Ekonom muda atau pemimpin milenial yang menekuni ekonomi digital diperkirakan mempunyai power lebih dalam intelektualitas sehingga siap dalam persaingan pendidikan dan ekonomi dunia. Paling penting bukan soal persaingan melainkan persahabatan dan kemajemukan perdamaian.

KEBAIKAN DALAM DA'I MUDA

Sejarawan asal Wonosobo yang berkuliah di Al-Azhar Kairo, Edgar Hamas, mengatakan di dalam bukunya Untuk Kalian yang Rindu Perubahan, "untuk kalian yang rindu perubahan... ini harapan, harapan suatu saat nanti masjid-masjid penuh dengan pemuda, dan takbir bergemuruh di pusat-pusat kota. Ini impian, impian pasar-pasar madani yang penjual dan pembelinya jujur lagi penuh tata krama. Keduanya tak mengharap, kecuali ridha dari Rabb 'Azza wa Jalla." Pemimpin milenial yang beragama Islam mempunyai potensi yang diharapkan dan diimpikan bangsa pada Allah bahwasanya mereka mampu menciptakan stabilitas kemakmuran ekonomi, kekokohan akhlak, kesejahteraan masyarakat, dan ketakwaan pada Ilahi Rabbi. Lanjut Edgar Hamas menuliskan, "ini tekad, tekad di suatu hari kala parlemen dipenuhi negarawan merakyat. Ketika dikumandangkan azan, semuanya tumpah ruah ke masjid sembari berkata: "Allah telah membuka pintu pertemuan dengan kita, mari bersegera." Ini keinginan, keinginan suatu hari nanti pantai-pantai dan lembah hijau dipenuhi pasangan halal suami-istri yang bertadabbur bersama keluarga terkasih, bukan lagi oleh muda-mudi yang memadu nafsu dan menjauh dari ridha Sang Maha Pengasih." Pemimpin milenial yang beragama Islam menjunjung tinggi adab dahulu kemudian ilmu sehingga poros peradaban terpusat padanya, masa depan cerah menanti yang bertumpu pada pundak-pundak mereka maka ketika para pemimpin milenial beramal jama'i, kontestasi global tidak sulit untuk ditakluki bahkan bergandengan tangan adalah jawaban ketimbang kompetisi.

Masih di buku Untuk Kalian yang Rindu Perubahan, "ini cita..." kata Edgar Hamas, "cita ketika tontonan di televise sarat dengan hikmah dan inspirasi. Cita ketika yang tertayang memberi ilmu dan pemahaman hakiki, bukan lagi suguhan penghancur generasi. Ini mimpiku, kamu, dan para perindu perubahan. Sungguh, keyakinan itu ada, semoga Indonesia menjadi negeri madani, rumah perdamaian bagi peradaban bumi." Pemuda muslim pemudi muslimah milenial punya mimpi suci yang mana jawara revolusi teknologi yang terekspansi bisa digenggam dalam tangan dan menjadi kebermanfaatan yang besar bagi umat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun