Mohon tunggu...
Faza Nailun
Faza Nailun Mohon Tunggu... Psikolog - Younger Mom

Merubah hobi sambat menjadi hobi baca dan nulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asah Kreativitas Anak Melalui Bahasa dengan Permainan Bongkar Pasang Kertas

6 Desember 2020   19:23 Diperbarui: 6 Desember 2020   19:42 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: HimpunKartun

Sewaktu saya magang di Taman Kanak-Kanak dan bertemu anak-anak berbicara. Mereka sering membicarakan apa yang terjadi tentang diri nya sendiri dan orang lain. Mereka banyak bicara tentang apa yang ada di pikiran mereka. Sikap ini mendorong dia untuk lebih banyak menggunakan bahasa dan dialog dengan lainnya. Salah satu cara mereka menggunakan bahasa adalah dengan mengekspresikan emosi. Beberapa anak mengalami kesulitan apabila harus mengekspresikan perasaan dengan kata-kata dan ungkapkan juga tindakan, mereka terkadang lebih mudah mengungkapkan perasaan mainan boneka nya daripada perasaan mereka sendiri.

Yusuf (2001) menunjukkan bahwa bahasa adalah kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. Dalam artian, semua metode komunikasi dimana pikiran dan perasaan diekspresikan dalam bentuk simbol atau simbol yang menunjukkan pemahaman, seperti ekspresi lisan, menggunakan teks, simbol angka, lukisan dan ekspresi wajah atau mimik waah. dan Smilansky menemukan dalam Beaty (1994) bahwa tiga fungsi utama bahasa anak adalah: (1) meniru ucapan orang dewasa; (2) membayangkan situasinya (terutama dialognya); (3) mengelola permainan. Ketiga fungsi kegiatan bahasa ini dapat diwujudkan dengan bercerita di Taman Kanak-kanak melalui Mendengar, berbagi pengalaman, drama sosial atau cerita dan puisi. Melalui kegiatan tersebut diharapkan hal tersebut kreativitas anak dan kemampuan bahasa dapat dikembangkan lebih lanjut secara optimal.

Mengasah kemampuan anak usia dini melalui bahasa dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti yang sudah dikatakan oleh seorang ahli diatas, bahwasanya mendongeng dapat menadikan anak terasah kemampuan nya. Pernah kutemui tetangga ku yang masih berusia sekitar 4 sampai 5 tahun an, ia terkadang curhat dan bercerita dengan mainan nya. Bahkan ada uga yang melalui permainan bongkar pasang yang terbuat dari kertas tersebut yang seakan akan ia sedang berdialog dengan pemeran yang lainnya. Bahkan terkadang mereka seakan sedang berada dalam sebuah dongeng yang cerita nya diciptakan sendiri dan dimainkan sendiri olehnya.

Permainan bongkar pasang tampaknya memiliki manfaat tersendiri bagi tumbuh kembang anak. Terutama anak-anak yang tumbuh di masa keemasan. Hal ini diperlukan untuk menunjang kreativitas dan kepekaan anak dalam belajar dan lingkungan sosial. Menunjang kreativitas disini, dimaksudkan bahwa dalam bermain bongkar pasang juga secara tidak langsung akan bermain peran juga. Bermain peran disini selain melatih imajinasi anak, juga akan melatih kreativitas dalam bahasa nya. Yang mana saat bermain peran, dia akan ber interaksi dengan teman sepermainan nya atau mungkin jika bermain sendiri akan berbicara sesuka hatinya. Dari sini akan tumbuh kreativitas dengan sendirinya. Sebenarnya cukup mudah memberi stimulus kepada anak usia dini untuk mengembangkan aspek tumbuh kembang nya, tinggal bagaimana para orang tua dan tenaga pendidik untuk memberikan stimulusnya. Terutama dalam hal bermain, sebenarnya selalu ada unsur belaarnya, seperti slogan anak TK "Belajar sambil bermain" memang benar adanya, belajar dengan anak usia dini tidak bisa selalu diatas meja dan didepan papan tulis.

Perkembangan bahasa anak dapat distimulus melalui berbagai cara berikut: Pertama, mendongeng atau membaca adalah sarana untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak, memperkaya kosa kata mereka, dan mengajarkan struktur bahasa dan pengucapan yang benar. Kedua, gunakan mainan dan boneka saat bercerita. Si kecil bisa belajar berimajinasi dari sana. Ketiga, ajak anak untuk berbicara. Meskipun mereka mungkin tidak selalu menanggapi, mereka akan benar-benar menyerap apa yang bunda katakan dan lakukan. Misalnya, saat berbelanja bersamanya, dia berkata, "Lihat dek, ini bayam. Hijau membuat kita sehat." Yang terakhir, mintalah sikecil menyanyi sesuai lirik lagu dengan gerak tubuh dan ekspresi.

Oke baik, mungkin hanya itu yang sedikit pengetahuan yang saya tau, semoga bermanfaat untuk bunda -- bunda dan si kecil dirumah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun